Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 15 Feb 2023 18:19 WIB

Erupsi Gunung Semeru jadi Skala Prioritas Penanganan Bencana Alam di Lumajang


					FLUKTUATIF: Gunung Semeru di Lumajang masih fluktuatif dan bisa erupsi setiap saat. (Ainul Jannah) Perbesar

FLUKTUATIF: Gunung Semeru di Lumajang masih fluktuatif dan bisa erupsi setiap saat. (Ainul Jannah)

Lumajang,- Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi bencana alam variatif. Salah satu ancaman terbesarnya adalah Erupsi Gunung Semeru.

Belakangan, aktivitas Gunung Semeru juga tidak menentu. Bahkan, beberapa kali sering mengeluarkan gempa berupa embusan maupun awan panas guguran seperti kemarin pagi.

Kondisi itu menjadi pertimbangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memprioritaskan kewaspadaan bencana Gunung Semeru.

“Dari skala prioritas, memang fokusnya Gunung Berapi Semeru. Karena saat ini statusnya siaga level III,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo.

Menurut Wawan, aktivitas Gunung Semeru terus fluktuatif. Dia menyebut hampir setiap saat kondisinya bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, kondisi gunung selalu dilaporkan setiap enam jam sekali.

Total ada empat laporan yang dibuat dalam sehari. Laporan itu, lanjutnya, sebagai dasar informasi yang disampaikan ke masyarakat sehingga tidak memunculkan informasi yang tidak benar.

Bahkan, di jalur Curahkobokan sudah ada tim yang setiap kali ada banjir aliran lahar hujan Gunung Semeru akan menginfokan melalui video dan disampaikan ke sejumlah grup WhatsApp

“Tidak usah panik. Masyarakat bisa mengecek langsung melalui laporan yang ada. Bisa juga ke petugas Pusat Pengendalian Operasi atau Pusdalops BPBD,” jelasnya.

Memang beberapa hari terakhir masyarakat mengkhawatirkan ancaman Gunung Semeru. Apalagi saat cuaca ekstrem seperti hujan intensitas tinggi dan angin kencang. Hal itu membuat visual gunung terhalang mendung dan kabut.

Meski begitu, pihaknya tidak mengesampingkan potensi bencana alam lainnya. Artinya, jika ada bencana apa pun, pihaknya bakal tetap merespons dan menangani dengan cepat.

“Situasi anomali dan cuaca ekstrem seperti ini ancaman sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Tim selalu siap. Masyarakat juga harus siap sedia. Tidak hanya saat terjadi bencana, tetapi juga menyiapkan mitigasinya,” pungkasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan