Menu

Mode Gelap
Gempur Rokok Ilegal, Peran Aktif Masyarakat jadi Penentu Keberhasilan Bikin Heboh! Bus Karyawan di Kota Probolinggo Terobos Palang Pintu Perlintasan KA Hadapi Musim Penghujan, Bupati Probolinggo Tinjau Infrastruktur yang Baru Dipulihkan pasca Bencana Penumpang Kereta Api di Daop 9 Naik 13 Persen, Stasiun Jember Paling Padat Heboh Program Xpose Uncercored Dinilai Lecehkan Pesantren, MUI-NU Kompak Layangkan Kecaman Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran

Budaya · 25 Des 2022 15:02 WIB

Mengenang Kejayaan Kerajaan Lamadjang Tigang Juru lewat Loemadjang Jadoel


					Mengenang Kejayaan Kerajaan Lamadjang Tigang Juru lewat Loemadjang Jadoel Perbesar

Lumajang,- Situs Biting merupakan situs arkeologis yang terletak di desa Kutorenon, Sukodono. Situs ini peninggalan dari kerajaan Lamajang dan tersebar di atas kawasan seluas sekitar 135 hektar.

Bangunan yang paling mengesankan adalah bekas tembok benteng dengan dengan panjang 10 kilometer, lebar 6 meter dan tinggi 10 meter.

Kawasan Situs Biting adalah sebuah kawasan ibu kota kerajaan Lamajang Tigang Juru yang dipimpin Prabu Arya Wiraraja yang dikelilingi oleh benteng pertahanan dengan tebal 6 meter, tinggi 10 meter dan panjang 10 km.

Hasil penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1982-1991, Kawasan Situs Biting memiliki luas 135 hektar yang mencakup 6 blok atau area yang merupakan blok keraton seluas 76,5 ha, blok Jeding 5 ha, blok Biting 10,5 ha, blok Randu 14,2 ha, blok Salak 16 ha, dan blok Duren 12,8 ha.

Dalam Babad Negara Kertagama, kawasan ini disebut Arnon dan dalam perkembangan pada abad ke-17 disebut Renong dan dewasa ini masuk dalam desa Kutorenon yang dalam cerita rakyat identik dengan ‘Ketonon’ atau terbakar.

Untuk mengenang sejarah terdahulunya, warga Dusun Biting RW 11 Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang mengadakan Loemadjang Jadoel yang bernuansa kerajaan jaman dulu.

Kepala Desa Kutorenon Faizal Rizal menyampaikan, Loemadjang jadoel ini baru pertama kali dilaksanakan di Dusun Biting. Warga yang terlibat berasal dari empat RT dengan satu RW.

“Mulai dari RT 1,2,3,4 yang tegabung dalam satu RW 11 yang hadir, kurang lebihnya ada 250 pengunjung,” jelas Faizal, Minggu (25/12/22).

Faizal menyebut, ia sangat mengapresiasi kreatifitas warga yang mengambil tema Loemadjang Jadoel. Sebab, menurutnya, Dusun Biting ini adalah bagian penting sejarah kerajaan Lamajang.

Bahkan, bangunan perumahan yang berdiri dibawah pusat kegiatan, terdapat sebuah bekas bangun benteng kerajaan Lumajang jaman dulu.

“Tidak hanya itu, di sepanjang Sungai Menjangan ini ada juga bangunan bentengnya,” urainya menambahkan.

Dalam Loemadjang Jadoel ini, ada empat warung yang terbuat dari bambu dengan atap memakai daun tebu. Sementara jajanan dan perangkatnya, bernuansa jaman dulu.

Anggota DPRD Lumajang, Deddy Firmansyah yang datang ke Loemadjang Jadoel menegaskan, kawasan Dusun Biting yang merupakan Kota Raja pada jaman kerajaan Lamadjang, menjadi bukti sahih strategisnya wilayah itu.

Oleh karenanya, Dusun Biting harus dilestarikan sebagai bukti sejarah. Bahwa Ibu Kota Lumajang yang sebenarnya bukanlah di Kota Lumajang, melainkan di Dusun Biting.

“Jadi yang paling pas untuk dibuat Loemadjang Jadul itu ya di Dusun Biting ini,” cetus wakil rakyat dari Fraksi Partai Hanura ini. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 89 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bi-bi-bi dan Ketan Kratok Direkomendasikan jadi Warisan Budaya Takbenda asal Kota Probolinggo

13 Oktober 2025 - 19:45 WIB

Festival Kue Bulan di TITD Pay Lien San, Tradisi Tionghoa yang Terus Dilestarikan

7 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Ratusan Warga Berebut Gunungan Ketan dan Hasil Bumi di Festival Desa Darungan

28 September 2025 - 11:14 WIB

Ada Festival Ancak Agung di Jember, Diwarnai 500 Gunungan Hasil Bumi

24 September 2025 - 16:37 WIB

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Trending di Budaya