Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Pemerintahan · 7 Des 2022 20:14 WIB

Halaqah NU Bahas Hubungan Agmana-Negara, Begini Kata KH. Mutawakkil


					Halaqah NU Bahas Hubungan Agmana-Negara, Begini Kata KH. Mutawakkil Perbesar

Probolinggo,- Perbedaan pendapat terkait hubungan agama dengan negara sampai saat ini masih menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat mauoun para tokoh agama. Oleh karena itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’l (PBNU) mengkaji hal tersebut dalam halaqah fiqih di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo Rabu (7/12/2022).

Wakil Ketua Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan, isu perbedaan pendapat hubungan antara agama dan negara hingga kini masih digulirkan sampai saat ini.

Kiai Mutawakkil juga mengatakan, berdasarkan fakta, isu perbedaan pendapat terkait hubungan agama dengan negara tidak hanya dibahas oleh sekelompok orang. Bahkan ada sekelompok muslim Indonesia yang juga ikut membahas hal tersebut.

“Sehingga PBNU melaksanakan halaqah tentang isu perbedaan agama dan negara ini, merupakan langkah yang tepat dan cerdas. Dan itu sebagai bukti bahwa perhatian ulama dan PBNU begitu besar terhadap bangsa ini,” jelasnya.

Lebih lanjut Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong itu menyebut, bahwa Pancasila merupakan falsafah negara dan bahkan dinyatakan harga mati. Namun, masih ada beberapa pihak yang menggulirkan hal tersebut sehingga menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat umum.

Kiai Mutawakkil mengatakan, sejatinya isu hubungan agama dan negara ini sudah ada di masa Bung Hatta dan Bung Karno. Pergulatan konflik tersebut terjadi saat kesepakatan dasar negara.

“Dari duru konflik ini sudah ada. Kita perlu untuk belajar dalam sejarah. Bagaimana para tokoh Islam, pahlawan dan sebagainya, mendukung dan membela kesatuan tanah air ini,” paparnya.

Kiai Mutawakkil berharap, dengan adanya halaqah ini, dapat menghasilkan pencerahan untuk bangsa dan negara. Sehingga kobaran isu itu bisa segera diredam dan diselesaikan semata-mata untuk kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Permasalahan agama dan negara itu sudah ada dari dulu sampek sekarang. Pasti bermuara dari dua kutub pemikiran ini. Sehingga dengan halaqah ini untuk memikirkan persoalan itu bisa tercerahkan,” pungkasnya.(*) 

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan

13 September 2025 - 15:38 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Trending di Pemerintahan