Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Kesehatan · 25 Mei 2022 15:33 WIB

76 Sapi Positif PMK dan 1 Mati di Kota Probolinggo


					Kasi Keswan dan Kesmavet Dispertahankan Kota Probolinggo, drh. Vaiga Miriami (Foto: Hafiz Rozani). Perbesar

Kasi Keswan dan Kesmavet Dispertahankan Kota Probolinggo, drh. Vaiga Miriami (Foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Probolinggo yang sebelumnya dilaporkan ada suspect kini dilaporkan 76 sapi postif PMK dan satu mati. Dispertahankan mengimbau, jika sapi milik warga terindikasi PMK untuk sementara di karantina dan tidak dibawa ke pasar sapi.

Hal ini disampaikan Kasi Keswan dan Kesmavet Dispertahankan Kota Probolinggo, drh. Vaiga Miriami. Dikatakan dari data per hari Senin (25/5/2022), terdapat 76 sapi di Kota Probolinggo positif PMK, serta ada satu sapi mati.

“Kasus positif berawal pada tanggal 13 Mei, ada temuan delapan sapi, dan dari situlah hingga saat ini sudah ada 76 ekor sapi yang positif, serta temuan kasus mati yakni satu ekor pedet atau anak sapi, karena anak sapi rentan terhadap PMK,” ujarnya.

Dari 76 kasus positif ini, untuk kondisi sapi bervariasi mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Namun untuk sapi kasus positif temuan awal tanggal 13 Mei, kondisinya berangsur membaik. Namun demikian sapi-sapi ini belum di bisa dinyatakan sembuh, karena setelah 14 hari pasca dikarantina dan diobati.

Selain itu, banyak faktor virus PMK ini menular, mulai dari sapi dari daerah yang terlebih dahulu terserang virus PMK, serta budaya kurang membersihkan kandang sapi.

“Saya tetap mengimbau kepada pemilik sapi jika sapinya terindikasi PMK untuk dikarantina. Selain itu, kalau memang hendak dijual, jangan di bawa ke pasar, cukup transaksi di rumah. Namun alangkah baiknya diobati terlebih dahulu,” imbuh Vaiga.

Meskipun terdapat kasus positif, hingga saat ini Pemkot Probolinggo belum menutup Pasar Hewan Jrebeng Kidu. Namun untuk mengantisipasi oenyebaran PMK, Pemkot melalui BPBD Kota Probolinggo telah melakukan penyemprotan disifektan. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional