Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Pemerintahan · 14 Apr 2022 20:12 WIB

Demo Aliansi BEM se-Probolinggo, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Soroti Tambak Udang


					Demo Aliansi BEM se-Probolinggo, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Soroti Tambak Udang Perbesar

Kraksaan,- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Probolinggo Raya, turun jalan menolak sejumlah kebijakan pemerintah, Kamis (14/4/22). Aksi massa ini sempat ricuh, bahkan diwarnai blokade jalur pantura.

Koordinator BEM se-Probolinggo Raya Taufiqur Rahman mengatakan, pemerintah daerah harus ikut andil dalam mengawal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax.

Sebab menurutnya, kenaikan harga BBM semakin menyengsarakan masyarakat lantaran harga kian tidak terjangkau. Padahal sebelumnya, masyarakat sudah cukup tercekik dengan naiknya harga minyak goreng dan sejumlah lebutuhan pangan.

“Kami minta pemerintah bisa mendengar jeritan masyarakat akibat kenaikan harga BBM Pertamax ini, kalau bukan pemerintah yang mendengar, terus siapa? Kami mahasiswa hanya sebagai penyambung lidah masyarakat kepada pemerintah,” ujar Taufiq.

Khusus untuk Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Taufiq meminta agar segera melakukan audit lingkungan. Ia menyebut, banyak tambak udang modern di pesisir pantai Kabupaten Probolinggo yang keberadaannya telah merugikan masyarakat.

“Bisa diibaratkan, kita sekarang sedang dijajah di tanah sendiri jika terus-terusan seperti ini,” ujarnya menambahkan.

Plt Bupati Kabupaten Probolinggo, Timbul Prihanjoko yang menemui massa mengatakan, tuntutan mahasiswa untuk menstabilkan harga BBM jenis Pertamax bukanlah wewenangnya.

“Kalau hanya mengusulkan kepada pihak pertamina kami bisa, kalau masalah harga kami tidak berhak menentukannya,” paparnya menjawab pertanyaan salah seorang pendemo.

“Jadi yang bisa kami lakukan hanya sebatas mengusulkan harga BMM agar kembali stabil seperti semula, jika kami dituntut untuk intervensi terhadap pertamina, itu mustahil,” ia menambahkan.

Timbul mengklaim, Pemerintah Kabupaten Probolinggo terbuka terhadap semua kritik dan gagasan sepanjang dapat bermanfaat untuk membangun Kabupaten Probolinggo.

“Kami bersifat terbuka, silahkan kritik kami agar kita bisa bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo lebih berkembang lagi. Terima kasih sudah mengusulkan semuanya kepada kami, mari kita kawal bersama sama dan didukung bersama-sama,” Timbul memungkasi.  (*) 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan