Menu

Mode Gelap
Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR Pemuda di Pasuruan Dikeroyok Gara-gara Serempetan Motor, Satu Pelaku Ditangkap

Pemerintahan · 14 Apr 2022 20:12 WIB

Demo Aliansi BEM se-Probolinggo, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Soroti Tambak Udang


					Demo Aliansi BEM se-Probolinggo, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Soroti Tambak Udang Perbesar

Kraksaan,- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Probolinggo Raya, turun jalan menolak sejumlah kebijakan pemerintah, Kamis (14/4/22). Aksi massa ini sempat ricuh, bahkan diwarnai blokade jalur pantura.

Koordinator BEM se-Probolinggo Raya Taufiqur Rahman mengatakan, pemerintah daerah harus ikut andil dalam mengawal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax.

Sebab menurutnya, kenaikan harga BBM semakin menyengsarakan masyarakat lantaran harga kian tidak terjangkau. Padahal sebelumnya, masyarakat sudah cukup tercekik dengan naiknya harga minyak goreng dan sejumlah lebutuhan pangan.

“Kami minta pemerintah bisa mendengar jeritan masyarakat akibat kenaikan harga BBM Pertamax ini, kalau bukan pemerintah yang mendengar, terus siapa? Kami mahasiswa hanya sebagai penyambung lidah masyarakat kepada pemerintah,” ujar Taufiq.

Khusus untuk Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Taufiq meminta agar segera melakukan audit lingkungan. Ia menyebut, banyak tambak udang modern di pesisir pantai Kabupaten Probolinggo yang keberadaannya telah merugikan masyarakat.

“Bisa diibaratkan, kita sekarang sedang dijajah di tanah sendiri jika terus-terusan seperti ini,” ujarnya menambahkan.

Plt Bupati Kabupaten Probolinggo, Timbul Prihanjoko yang menemui massa mengatakan, tuntutan mahasiswa untuk menstabilkan harga BBM jenis Pertamax bukanlah wewenangnya.

“Kalau hanya mengusulkan kepada pihak pertamina kami bisa, kalau masalah harga kami tidak berhak menentukannya,” paparnya menjawab pertanyaan salah seorang pendemo.

“Jadi yang bisa kami lakukan hanya sebatas mengusulkan harga BMM agar kembali stabil seperti semula, jika kami dituntut untuk intervensi terhadap pertamina, itu mustahil,” ia menambahkan.

Timbul mengklaim, Pemerintah Kabupaten Probolinggo terbuka terhadap semua kritik dan gagasan sepanjang dapat bermanfaat untuk membangun Kabupaten Probolinggo.

“Kami bersifat terbuka, silahkan kritik kami agar kita bisa bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo lebih berkembang lagi. Terima kasih sudah mengusulkan semuanya kepada kami, mari kita kawal bersama sama dan didukung bersama-sama,” Timbul memungkasi.  (*) 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

KIM Jadi Ujung Tombak Literasi Digital, Diskominfo Lumajang Dorong Peningkatan IMDI

9 September 2025 - 14:15 WIB

Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo

8 September 2025 - 19:33 WIB

Lagi, Pemkot Probolinggo Hibahkan Motor untuk Polisi RW demi Keamanan Wilayah

8 September 2025 - 17:17 WIB

Berkat DBHCHT Rp1,9 Miliar, Buruh di Lumajang Dapat Pelatihan dan Jaminan Sosial

8 September 2025 - 17:03 WIB

Polo’an SAE Probolinggo Dimulai, Kenduri Kebhinekaan dari Masjid untuk Rakyat

7 September 2025 - 21:17 WIB

Pemkot Probolinggo Bergeming, Pastikan Even Hari Jadi Tetap Digelar di Stadion Bayuangga

6 September 2025 - 14:07 WIB

Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3

5 September 2025 - 19:02 WIB

Bangun Simbiosis Mutualisme, Pemkab Lumajang Berikan Diskon 50 Persen Pajak Hotel dan Restoran

5 September 2025 - 16:04 WIB

Trending di Pemerintahan