Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Pemerintahan · 14 Apr 2022 20:12 WIB

Demo Aliansi BEM se-Probolinggo, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Soroti Tambak Udang


					Demo Aliansi BEM se-Probolinggo, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Soroti Tambak Udang Perbesar

Kraksaan,- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Probolinggo Raya, turun jalan menolak sejumlah kebijakan pemerintah, Kamis (14/4/22). Aksi massa ini sempat ricuh, bahkan diwarnai blokade jalur pantura.

Koordinator BEM se-Probolinggo Raya Taufiqur Rahman mengatakan, pemerintah daerah harus ikut andil dalam mengawal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax.

Sebab menurutnya, kenaikan harga BBM semakin menyengsarakan masyarakat lantaran harga kian tidak terjangkau. Padahal sebelumnya, masyarakat sudah cukup tercekik dengan naiknya harga minyak goreng dan sejumlah lebutuhan pangan.

“Kami minta pemerintah bisa mendengar jeritan masyarakat akibat kenaikan harga BBM Pertamax ini, kalau bukan pemerintah yang mendengar, terus siapa? Kami mahasiswa hanya sebagai penyambung lidah masyarakat kepada pemerintah,” ujar Taufiq.

Khusus untuk Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Taufiq meminta agar segera melakukan audit lingkungan. Ia menyebut, banyak tambak udang modern di pesisir pantai Kabupaten Probolinggo yang keberadaannya telah merugikan masyarakat.

“Bisa diibaratkan, kita sekarang sedang dijajah di tanah sendiri jika terus-terusan seperti ini,” ujarnya menambahkan.

Plt Bupati Kabupaten Probolinggo, Timbul Prihanjoko yang menemui massa mengatakan, tuntutan mahasiswa untuk menstabilkan harga BBM jenis Pertamax bukanlah wewenangnya.

“Kalau hanya mengusulkan kepada pihak pertamina kami bisa, kalau masalah harga kami tidak berhak menentukannya,” paparnya menjawab pertanyaan salah seorang pendemo.

“Jadi yang bisa kami lakukan hanya sebatas mengusulkan harga BMM agar kembali stabil seperti semula, jika kami dituntut untuk intervensi terhadap pertamina, itu mustahil,” ia menambahkan.

Timbul mengklaim, Pemerintah Kabupaten Probolinggo terbuka terhadap semua kritik dan gagasan sepanjang dapat bermanfaat untuk membangun Kabupaten Probolinggo.

“Kami bersifat terbuka, silahkan kritik kami agar kita bisa bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo lebih berkembang lagi. Terima kasih sudah mengusulkan semuanya kepada kami, mari kita kawal bersama sama dan didukung bersama-sama,” Timbul memungkasi.  (*) 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur

18 Juni 2025 - 18:06 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

18 Juni 2025 - 16:06 WIB

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Trending di Pemerintahan