Menu

Mode Gelap
Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025 Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online

Kesehatan · 26 Agu 2021 18:41 WIB

Donor Darah Keliling Tak Maksimal, Stok Darah di PMI Menipis


					Donor Darah Keliling Tak Maksimal, Stok Darah di PMI Menipis Perbesar

KRAKSAAN,- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga berlanjut ke PPKM Level 3 berdampak pada stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo.

Data yang diperoleh PANTURA7.com, terhitung sejak Kamis (26/8/2021) stok darah di UTD PMI Kabupaten Probolinggo hanya tersisa 72 kantong. Rinciannya, 14 kantong golongan darah A, 34 kantong golongan darah B, 18 kantong golongan darah O dan 6 golongan darah AB.

Sedangkan untuk persediaan plasma konvalesen, terhitung sejak Kamis (26/8/2021), stok di UTD PMI Kabupaten Probolinggo untuk golongan darah A tersisa 1 kantong dan golongan darah AB tersisa 2 kantong, sementara untuk golongan darah B dan O sudah habis.

Sebelumnya, total untuk permintaan terlayani, golongan darah A sebanyak 20 kantong, B sebanyak 23 kantong, O sebanyak 28 kantong dan AB sebanyak 7 kantong. Di sisi lain, untuk pasien terlayani, 15 kantong golongan A, 16 kantong golongan B, 28 kantong golong O dan 4 kantong golongan AB.

Kepala UTD PMI Kabupaten Probolinggo, dr. Adi Nugroho mengatakan, selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Probolinggo angka kebutuhan darah memang meningkat, terlebih lagi ketika pemerintah menerapkan PPKM Darurat hingga PPKM Level 3.

“Tapi untuk kegiatan donor darah tetap kami lakukan, karena ini memang tuntutan dari pihak rumah sakit yang terus-menerus membutuhkan darah untuk para pasien. Untuk kebutuhannya memang meningkat selama pandemi hitungannya,” kata Adi.

Oleh karena itu, lanjut Adi, donor darah keliling tetap bisa dilakukan meskipun saat ini masih penerapan PPKM yang diantara aturannya tidak boleh menimbulkan kerumunan massa. Tapi, menurut dia, terpaksa diberlakukan demi kemaslahatan bersama.

“Tetap ada (donor darah keliling) dan masih berlangsung, karena untuk memenuhi kebutuhan di rumah sakit. Dan tentunya tetap dengan prokes baik petugas maupun calon pendonor, tapi ya itu tidak semaksimal seperti biasanya,” ungkap Adi saat dikonfirmasi. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional