PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bejana politik yang kian mendidih di Kota Probolinggo, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat gelar deklarasi kampanye pilkada damai, Minggu (18/2/2018). Dalam deklarasi ini, KPU meminta para pasangan calon (paslon) menciptakan suhu politik santun, damai dan sportif tanpa politik uang, terutama selama masa kampanye berlangsung.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri mengatakan bahwa dengan pilkada damai, prosesi pilkada dapat berlangsung sesuai tahapan sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang. Selain itu, pilkada damai bisa melahirkan pasangan pemimpin yang lebih mudah diterima oleh semua kalangan.
“Oleh karena itu, mari kita ciptakan pilkada yang kondusif, demokratis dan berintegritas. Selama masa kampanye, mohon hindari pelanggaran-pelanggaran yang dapat memicu konflik,” pinta Hudri saat memimpin deklarasi kampanye pilkada damai di kantor KPU Kota Probolinggo.
Selain itu, Hudri menghimbau kepada para paslon untuk tidak menggunakan politik uang dalam pilwali nanti. Sebab, politik uang merupakan cara pragmatis yang tidak mendidik dalam proses demokrasi. Hal lain yang perlu dihindari, menurut Hudri, adalah kampanye hitam yang mengarah ke Suku Agama Ras dan Antar golongan (SARA).
“Politik uang jangan sampai terjadi dalam pesta rakyat di Kota Probolinggo. Tolong taati peraturan perundang undangan, juga jangan menggunakan isu SARA saat kampanye,” tegasnya.
Dalam pilkada 27 Juni, terdapat 4 paslon yang bertarung menjadi pasangan pemimpin terpilih di Kota Probolinggo. Mereka adalah duet Suwito – Ferry Rahyuwono ( WifI) dari jalur perseorangan dan Fernanda Zulkarnain – Zulfikar Imawan (Sang Tretan) yang diusung partai Golkar, Nasdem, Gerindra dan PPP.
Dua paslon lain adalah Syamsu Alam – Kulup Widyono (Alam-Ku) dengan parpol pengusung PDI-P serta paslon Habib Hadi Zainal Abidin – M. Saufis Subri (Handal – Brilian) yang merupakan jagoan dari koalisi PKB, Demokrat dan PKS. Keempat paslon kemudian menandatangani deklarasi, disaksikan Panswalu dan pihak kepolisian. (guf/arf).
Tinggalkan Balasan