Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Kesehatan · 20 Jun 2021 17:15 WIB

Pasca Klaster Ziarah Makam, Swab Massal Kembali Digelar


					Pasca Klaster Ziarah Makam, Swab Massal Kembali Digelar Perbesar

PANGGUNGREJO,- Ratusan warga asal Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, kembali menjalani swab massal, Minggu (30/6/21) siang.

Kapolres Pasuruan, AKBP Arman menjelaskan, kali ini metode swab yang dilakukan adalah dengan menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Tes ini adalah dilakukan dengan metode amplifikasi atau memperbanyak materi genetik virus atau bakteri.

“Hari ini kami melakukan swab PCR kepada 21 orang dan kontak eratnya. Total ada 150 yang diswab PCR hari ini, apakah positif atau negatif, hasinya besok,” kata Arman.

Swab dengan metode PCR, dijelaskan Arman, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dibandingkan metode swab sebelumnya. Dalam swab massal pertama, petugas menggunakan swab rapid antigen.

“Kemarin, kita menggunakan swab rapid antigen, hasilnya didapati 21 orang terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar perwira asal Makassar Sulawesi Selatan ini.

Ia menambahkan, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Pasuruan telah membatasi kegiatan warga. Akses masuk ke pemukiman ditutup dan dijaga ketat oleh petugas.

“Diharapkan warga yang tidak berkepentingan, tidak perlu keluar. Cukup dirumah saja sambil kami pantau selama 14 hari kedepan,” beber dia.

Menurut Arman, sebagian warga yang telah terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini sudah dipindahkan ke rumah singgah yang berada di kantor Kecamatan Panggungrejo. Sisanya, melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Yang terpenting (saat ini) adalah mengkarantina, memisahkan 21 orang positif tersebut dari kerumunan warga dan masyarakat disini,” ujarnya.

Diketahui, klaster ziarah makam yang terjadi di Kota Pasuruan berawal saat 142 warga melakukan perjalanan ziarah wali limo ke Surabaya, Gresik, Tuban dan Lamongan, pada 6 Juni lalu.

Sepekan setelahnya, sejumlah warga sakit bahkan 2 orang perempuan meninggal dunia. Setelah ditracing, dua warga yang meninggal diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. (*)

 

Penulis: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Trending di Kesehatan