Menu

Mode Gelap
Banser Siap Berantas Miras di Probolinggo, Tunggu Perintah Kiai Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan Suami di Pasuruan Aniaya Istri Hingga Tewas di Rumah Kontrakan Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Randuagung Lumajang Jadi Tersangka

Pendidikan · 21 Mei 2021 19:58 WIB

Senangnya Siswa di Pasuruan Bisa Belajar Tatap Muka


					Senangnya Siswa di Pasuruan Bisa Belajar Tatap Muka Perbesar

PASURUAN,- Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melakukan uji coba sekolah tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak Kamis (20/5/21) kemarin. Uji coba digelar serentak di seluruh SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

Sejumlah siswa di SDN Kebonagung, Kota Pasuruan yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka mengaku lebih antusias belajar langsung ketimbang dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan dalam jaringan (daring).

“Kalau sekolah di rumah itu kesepian karena tidak ada teman. Jadi saya lebih suka belajar di sekolah,” kata Firias, siswi kelas 6 SDN Gentong ditemui PANTURA7.com, Jumat (21/5/21).

Siswa lainnya, Fariz, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, belajar di sekolah lebih mudah jika dibandingkan saat belajar di rumah. Tak heran ia senang bukan kepalang selama mengikuti uji coba tatap muka.

“Lebih enak di sekolah bisa ketemu guru dan belajarnya lebih mudah. Saya kepingin belajar di sekolah ini berlanjut terus,” harap bocah ini.

Kepala SDN Kebonagung, Hamidah mengatakan, pada hari ini kelas 1 dipulangkan pukul 08.30 WIB. 15 menit berikutnya kelas 2 dan 5. Lalu 15 menit berikutnya kelas 3 sehingga kelas 1, 2 dan 3 tuntas di jam 09.00 WIB.

Sementata untuk kelas 6, karena kegiatan efektif kelas 6 sudah selesai, guru kelas hanya menambah pengayaan, sehingga jam 10.00 WIB, pembelajaran siswa kelas 6 sudah bisa diakhiri.

“Sedangkan kelas 4, idiakhiri pada pukul 10.15 WIB dan untuk kelas 5 diakhiri pada pukul 10.30 WIB. Dengan cara ini, diharapkan tidak terjadi penumpukan,” beber Hamidah.

Ditanya apakah ia yakin uji coba ini tidak menjadi klaster baru penyebaran virus korona, Hamidah optimis ketakutan itu tidak akan menjadi kenyataan. Sebab prokes ketat sudah diterapkan oleh sekolah.

“Kemarin, ketika keliling ke semua kelas, ada sekitar 9 sampai 10 anak, ternyata di salah satu kelas ada yang 8 anak. Mudah-mudahan tidak ada masalah disini,” tukasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inovasi Pendidikan di Jember-Lumajang, Kawendra Lukistian Berkomitmen Kembangkan Potensi Lokal

6 Mei 2025 - 15:22 WIB

Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo

3 Mei 2025 - 18:10 WIB

Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya

2 Mei 2025 - 18:55 WIB

Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

30 April 2025 - 23:44 WIB

Tingkatkan Akses Pendidikan bagi Warga Kurang Mampu, Pemkab Jember Bangun Dua Sekolah Rakyat

29 April 2025 - 18:55 WIB

Bersih-bersih Dokumen, Cabdin Jember Kirimkan Ijazah ke Rumah Alumni

28 April 2025 - 19:12 WIB

Lomba Keterampilan Siswa SLB di Jember, Panggung Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus

24 April 2025 - 20:40 WIB

Cegah Kasus Pelecehan, Disdikbud Lumajang Batasi Penggunaan Telepon untuk Siswa

23 April 2025 - 17:03 WIB

Pemkab Pasuruan Terbitkan SE Study Tour dan Wisuda Siswa

23 April 2025 - 15:57 WIB

Trending di Pendidikan