Menu

Mode Gelap
Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

Kesehatan · 16 Jan 2021 08:14 WIB

Tes Rapid Antigen di Pelabuhan, Banyak Nelayan ‘Ngacir’


					Tes Rapid Antigen di Pelabuhan, Banyak Nelayan ‘Ngacir’ Perbesar

SUMBERASIH-PANTURA7.com, Satgas Penanganan dan Percepatan Covid 19 Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, menggelar tes rapid antigen di Pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan, Kota Probolinggo, Sabtu (16/01/2021) pagi.

Rapit tes di pelabuhan penyeberangan ditujukan kepada warga yang hendak masuk atau baru datang dari Pulai Gili Ketapang. Dimulai sejak pukul 8.00 WIB hingga 11.00 WIB, sedikitnya 30 warga terjaring tes cepat deteksi Covid-19 ini.

Pantauan PANTURA7.com, tak sedikit warga maupun nelayan pemilik kapal yang menjauh begitu mengetahui ada tes rapid antigen. Tak heran jika selama sekitar 3 jam menggelar tes, petugas hanya mendapati 30 orang saja.

Salah satu pendaftar tes, Holifah mengaku, ia ikut rapid tes bukan karena akan berangkat atau baru datang dari Pulau Gili. Melainkan karena tuntutan profesi sebagai tenaga pengajar yang wajib ikut tes rapid antigen.

“Saya ikut rapid antigen ini karena mendapat info bahwa tenaga pengajar wajib rapid tes. Selain itu, tidak nututi rapid di depan Polsek Sumberasih karena kesiangan sehingga ikut disini,” terang guru Taman Kanak-kanan (TK) Jangur ini.

Camat Sumberasih, Wiwit Suryaningsih menyebut, rapid tes antigen itu memang diperuntukkan bagi warga Pulau Gili. “Namun ada juga warga di Kecamatan Sumberasih, yakni beberapa orang guru pengajar yang ikut rapid tes,” ujar Wiwit.

Mantan Kabag Humas Pemkab Probolinggo ini menambahkan, tes rapid antigen dilakukan untuk mengetahui kesehatan masyarakat, khususnya warga Pulau Gili Ketapang. Hasilnya, 30 orang yang dites, terkonfirmasi non-reaktif.

“Tes ini untuk mengetahui kesehatan masyarakat ditengan pandemi virus korona, sehingga potensi penyebaran Covid-19 bisa ditekan sedini mungkin,” papar Wiwit. (ST1)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional