PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Riak dalam kepengurusan DPC PDI-P Kota Probolinggo, jelang Pilwali 2018 menggeliat. Lima Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kota Probolinggo tiba-tiba memberikan pernyataan sikap yang cenderung berseberangan dengan gerakan politik partai penguasa balai kota itu.
Dalam konferensi pers yang digelar di sebuah rumah makan di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Selasa (26/12/2017) malam, para PAC menandatangani surat pernyataan bersama.
Mereka merupakan Ketua dan Sekretaris PAC dari Kecamatan Mayangan, Kanigaran, Kedopok dan Wonoasih. Sementara perwakikan PAC dari Kademangan, tidak hadir dengan alasan sedang kunker.
“Melalui surat pernyataan bersama ini, kami minta pengurus DPC menyampaikan aspirasi kami kepada DPP agar rekomendasi untuk calon walikota Probolinggo diberikan kepada saudara Haris Nasution, karena beliau sudah teruji,” terang Sugiono, Sekretaris PAC Kedopok.
Selain soal surat rekomendasi, pengurus PAC juga meminta agar DPC PDI-P bisa berkoalisi dengan PKB dalam kontestasi Pilwali Probolinggo 2018. Alasannya, agar mesin politik kedua partai dapat bersinergi seperti halnya koalisi dalam Pilgub Jatim.
“Masalah komposisi kami serahkan ke DPP di Jakarta, yang penting koalisi dulu dengan PKB. Besar harapan kami agar Bu Mega mendengarkan aspirasi dari daerah terkait Pilwali Probolinggo ini,” tambah Sugiono.
Manuver politik ini, menurut Sugiono, murni merupakan aspirasi dari akar rumput kader PDI-P di Kota Probolinggo. “Ini gerakan dari bawah, kami lakukan secara sadar tanpa ada unsur paksaan dari pihak mananpun,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, bursa bakal calon walikota Probolinggo melalui PDI-P kini mengerucut kepada dua nama, yakni calon petahana Rukmini Buchori dan pengusaha gaharu, Syamsu Alam.
Haris Nasution sendiri yang menjabat Ketua DPC PDI-P, memutuskan mundur dari bursa pencalonan beberapa hari lalu. Sedangkan DPC PKB Kota Probolinggo, hampir pasti akan mengusung Habib Hadi Zainal Abidin sebagai bakal calon walikota untuk periode 2018 – 2023. (guf/arf).
Tinggalkan Balasan