Menu

Mode Gelap
Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan

Kesehatan · 26 Apr 2020 16:18 WIB

Diduga Terinfeksi Covid-19, Santri di Curahsawo Pilih Kabur Saat Dijemput Tim Satgas


					Diduga Terinfeksi Covid-19, Santri di Curahsawo Pilih Kabur Saat Dijemput Tim Satgas Perbesar

GENDING-PANTURA7.com, Upaya Tim Satgas Percepatan Penanganan Bencana Non Alam Covid-19 Kabupaten Probolinggo dalam menekan penyebaran virus corona menemu jalan terjal. Upaya tim yang hendak melakukan proses karantina terhadap JR (16), pasien yang dinyatakan positif Covid-19 gagal total.

Pasalnya, pasien asal Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo itu kabur saat dijemput paksa oleh Tim Satgas ke rumahnya, Minggu (26/4/2020) malam. Diduga, pasien yang juga berstatus santri itu kabur bersama keluarganya.

Tim Satgas bersama tokoh masyarakat yang merangsek masuk ke dalam rumah FT, orang tua JR, tak menemui sasaran. Di dalam rumah, JR dan orang tuanya tidak ditemukan.

“JR menunjukkan kecenderungan reaktif, berdasarkan dua kali hasil rapid test yang dilakukan Satgas Covid-19. Artinya yang bersangkutan dinyatakan positif terpapar Covid-19,” terang Koordinator Pengamanan dan Gakum Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto.

Ugas memprediksi, JR terpapar Covid-19 ketika sedang mondok di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Kabupaten Magetan. Dugaan itu diperkuat dengan munculnya puluhan pasien positif Covid-19 dari daerah lain yang juga merupakan santri di Ponpes Temboro.

“JR merupakan bagian dari klaster Temboro. Sudah seharusnya dia kami rawat dan karantina di tempat khusus. Namun pihak keluarga tidak kooperatif, justru kabur beserta seluruh anggota keluarganya dalam satu mobil. Bisa dibayangkan bagaimana akibatnya,” kecam Ugas.

Ugas memperingatkan agar JR dan keluarganya segera menyerahkan diri ke Tim Satgas. Selain itu, imbuh Ugas, JR dan keluarganya harus bersedia menjalani perawatan dan karantina yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

“Kami minta kerjasamanya di situasi yang genting ini. Mohon jangan mempersulit kerja Satgas Covid-19. Kalau ini dibiarkan, maka penanganan Covid-19 ini akan sia-sia,” pinta Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo ini.

Dilain pihak, salah seorang anggota keluarga JR mengklaim, JR tak pantas dikarantina dengan alasan dia sudah mengantongi surat keterangan sehat dari ponpesnya. Alasan lain, JR nampak sehat-sehat saja selama berada di rumah sejak sepekan terakhir.

“Kalau hasilnya positif, pasti dia (JR, red) sakit. Buktinya sepengetahuan saya, keponakan saya itu sehat-sehat saja,” sebut keluarga JR, yang enggan disebutkan namanya ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Editor : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan