Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 4 Des 2019 06:56 WIB

Kekeringan, Warga Desa Sindet Anyar Cari Air ke Sungai Pancar Glagas


					Kekeringan, Warga Desa Sindet Anyar Cari Air ke Sungai Pancar Glagas Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kemarau berkepanjangan masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo. Sebagian warga bahkan harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan air bersih dan layak konsumsi.

Seperti yang dirasakan warga Desa Sindet Anyar, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Sejak 4 bulan terakhir, warga dipusingkan dengan minimnya persediaan air bersih sehingga mereka harus mencari sumber air ke daerah lain.

Abdul Aziz (70) warga setempat mengatakan, kemarau panjang membuat sumur dan sumber mata ait di wilayah tersebut mengering. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa mendatangi sumber mata air di desa tetangga dengan menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer (KM).

“Sejak di Desa Sindet Anyar kekeringan, untuk mandi ataupun nyuci pakaian maka warga banyak yang pergi ke sungai Pancar Glagas atau yang biasa disebut Sungai Klatakan. Kalau jalan kaki, itu sekitar sepuluh kiloan,” kata Aziz, Rabu (4/12).

Dengan krisis air bersih yang melanda kawasan tersebut, lanjut Aziz, ia dan warga yang lain berharap ada bantuan dari pemerintah setempat. Entah dari pemerintah desa ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggi, untuk mengurangi beban warga soal air bersih.

“Karena selama kekeringan, warga di sini tidak pernah menerima bantuan air bersih dari pemerintah desa atau pemerintah kabupaten. Ya, warga cuma berharap ada bantuan dari pemerintah,” pinta Aziz.

Jika nantinya mendapatkan bantuan air bersih, sambung Aziz, warga akan berhemat dalam pemakaiannya. Jika tidak untuk kebutuhan minum dan memasak, paparnya, maka warga tidak akan mempergunakan kecuali sifatnya sangat mendesak.

“Paling cuma dibuat minum saja. Kalau untuk cuci pakaian atau mandi, kami akan pergi ke sungai. Karena turunnya hujan tidak diketahui, jadinya kami akan hemat air bersihnya,” tutup Aziz saat ditemui di rumahnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Trending di Sosial