Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Lingkungan · 4 Des 2019 06:56 WIB

Kekeringan, Warga Desa Sindet Anyar Cari Air ke Sungai Pancar Glagas


					Kekeringan, Warga Desa Sindet Anyar Cari Air ke Sungai Pancar Glagas Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kemarau berkepanjangan masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo. Sebagian warga bahkan harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan air bersih dan layak konsumsi.

Seperti yang dirasakan warga Desa Sindet Anyar, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Sejak 4 bulan terakhir, warga dipusingkan dengan minimnya persediaan air bersih sehingga mereka harus mencari sumber air ke daerah lain.

Abdul Aziz (70) warga setempat mengatakan, kemarau panjang membuat sumur dan sumber mata ait di wilayah tersebut mengering. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa mendatangi sumber mata air di desa tetangga dengan menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer (KM).

“Sejak di Desa Sindet Anyar kekeringan, untuk mandi ataupun nyuci pakaian maka warga banyak yang pergi ke sungai Pancar Glagas atau yang biasa disebut Sungai Klatakan. Kalau jalan kaki, itu sekitar sepuluh kiloan,” kata Aziz, Rabu (4/12).

Dengan krisis air bersih yang melanda kawasan tersebut, lanjut Aziz, ia dan warga yang lain berharap ada bantuan dari pemerintah setempat. Entah dari pemerintah desa ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggi, untuk mengurangi beban warga soal air bersih.

“Karena selama kekeringan, warga di sini tidak pernah menerima bantuan air bersih dari pemerintah desa atau pemerintah kabupaten. Ya, warga cuma berharap ada bantuan dari pemerintah,” pinta Aziz.

Jika nantinya mendapatkan bantuan air bersih, sambung Aziz, warga akan berhemat dalam pemakaiannya. Jika tidak untuk kebutuhan minum dan memasak, paparnya, maka warga tidak akan mempergunakan kecuali sifatnya sangat mendesak.

“Paling cuma dibuat minum saja. Kalau untuk cuci pakaian atau mandi, kami akan pergi ke sungai. Karena turunnya hujan tidak diketahui, jadinya kami akan hemat air bersihnya,” tutup Aziz saat ditemui di rumahnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak

15 Juli 2025 - 21:03 WIB

Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang

15 Juli 2025 - 20:00 WIB

Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan

15 Juli 2025 - 16:24 WIB

Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun

15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

Trending di Sosial