Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Internasional · 8 Apr 2019 08:17 WIB

Lagi, Santri Genggong Ukir Prestasi Internasional


					Lagi, Santri Genggong Ukir Prestasi Internasional Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Prestasi emas ditorehkan oleh santri Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Dua santri MTs. Zainul Hasan, meraih medali dalam ajang Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) di Thailand.

Dua santri tersebut adalah Salsabila Meisefiani dan Muhammad Rochim. Salsabila yang duduk di bangku kelas VIII meraih Bronze Medal atau medali perunggu, sementara Muhammad Rochim meraih Merit Medal setelah menjadi juara ke-empat.

Salsabila, santriwati asal Desa Brumbungan Lor, Kecamatan Gending dan Rochim, santri asal Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, mendominasi 5 besar setelah menyisihkan ribuan peserta dari 21 negara. Negara peserta tak hanya dari asia, namun juga dari eropa.

“Alhamdulillah, meski tak juara pertama tetapi saya sangat bangga bisa membawa nama pesantren genggong di level internasional,” kata Rochim saat dikonfirmasi oleh PANTURA7.com, Senin (8/4/2019).

MTs. Zainul Hasan Genggong kirimkan dua pelajar ke olimpiade matematika internasional di Thailad. (Foto : Moh Ahsan Faradies).

Sementara, Kepala MTs Zaha Genggong K.H. Mohammad Hasan Naufal mengaku bangga sekaligus bersyukur atas torehan prestasi gemilang yang diukir dua santrinya itu. Awalnya Non Boy, begitu ia dipanggil, pesimis dua santrinya bisa untuk meraih medali di level internasional.

“Alhamdulillah, medali bronze sudah cukup. Saya berharap yang akan datang akan lebih baik lagi. Genggong untuk Umat, melangkah ke Internasional, pokoknya teristimewa,” bangga Non Boy.

Olimpade matematika internasional yang digelar di Kota Phuket Thailand merupakan lomba terbuka bagi pelajar tingkat SD, SMP dan SMA. Kompetisi ini tersedia dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia (bilingual), yang proses seleksinya berlangsung sejak 13 Oktober 2018.

Lomba berlangsung dari tanggal 5 – 8 April 2019. Dua santri ini akan kembali ke tanah air pada Senin malam. Prestasi di kancah internasional ini, mengulang prestasi yang ditorehkan oleh SMA Unggulan Hafshawati, yang pada akhir 2018 lalu juga meraih medali di kompetisi internasional. (*)

 

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Verifikasi Siswa Rampung, Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Siap Dimulai

14 Juni 2025 - 16:31 WIB

STAIBU Lumajang dan LPPD Jatim Hadirkan Beasiswa Transformasi Pendidikan Tinggi

14 Juni 2025 - 13:34 WIB

Sidak Sekolah Jelang SPMB 2025, DPRD Kota Probolinggo Temukan hal ini

12 Juni 2025 - 19:57 WIB

Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional

12 Juni 2025 - 19:18 WIB

Tembakau Jember jadi Primadona Pasar Global, Sumbang Devisa Hingga US$ 31,9 Juta

8 Juni 2025 - 16:46 WIB

Dari 318 Pendaftar, Hanya 50 Anak Terpilih Sekolah Gratis Lewat Program Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

5 Juni 2025 - 16:26 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Outing Pertama yang Berkesan: Anak TK Plus Wahidiyah Belajar Dunia Peternakan di Aluna Farm Lumajang

31 Mei 2025 - 16:47 WIB

Wisuda Sekolah di Probolinggo tak Dilarang, Namun Harus Tanpa Pungutan

24 Mei 2025 - 17:06 WIB

Trending di Pendidikan