Menu

Mode Gelap
Tiga Tahun Buron, Dua Tersangka Pembunuhan Diringkus Polres Jember Sebulan Lagi Beroperasi, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi Pasca Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Berbelanja di Tengah Sungai Curi iPhone di Jember, Sepasang WNA asal Pakistan Dibekuk Polisi Pencurian Kelapa Berujung Penetapan Tersangka, Oknum LSM di Lumajang Tak Bisa Lagi Kabur dari Hukum Pria di Pasuruan Ditangkap Usai Pertontonkan Alat Kelamin di Instagram Live

Nasional · 26 Mar 2019 12:10 WIB

Sebaran Abu Bromo Meluas, 20 Desa Terpapar


					Sebaran Abu Bromo Meluas, 20 Desa Terpapar Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sebaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Bromo terus meluas. Sedikitnya 20 desa di dua kecamatan, di Kabupaten Probolinggo mengalami hujan abu dengan intensitas ringan hingga sedang. Guyuran abu ini membuat aktifitas warga terganggu.

Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura, menjadi salah satu desa terparah dampak hujan abu bromo. Sudah sepekan terakhir, desa di sisi timur gunung bromo ini dihujani abu vulkanik. Tak hanya sore hari, saat pagi menjelang siang pun, Desa Ngadirejo nampak gelap akibat diselimuti abu vulkanik.

“Sudah sepekan hujan abu terus, sekarang tambah tebal hujan abunya. Rumah, sayuran dan jalan, tertutupi abu semua,” kata Sekretaris Desa Ngadirejo, Yuswanto, Selasa (26/3/2019).

Intensitas hujan abu yang semakin tebal, menurut Yuswanto, membuat aktifitas warga terganggu. Banyak warga yang memilih tinggal di rumah sambil membersihkan abu, daripada pergi ke ladang. Saat keluar rumah pun, warga mengenakan penutul hidung.

“Sebenarnya sudah biasa, setiap gunung bromo erupsi desa sini selalu terdampak abu, tapi ya tetap mengganggu aktifitas,” ujar dia.

Selain Desa Ngadirejo, 19 desa lain juga terdampak abu vulkanik, yang terletak di dua kecamatan, yakni Sumber dan Sukapura. Di Kecamatan Sumber, tujuh desa diguyur abu vulkanik Bromo meliputi Desa Sumberanom, Ledok Ombo, Pandansari dan Monokerso, Gemito, Cempoko dan Tukul.

Sementara di Kecamatan Sukapura, 13 desa terdampak abu vulkanik Gunung Bromo adalah Desa Ngadisari, Ngadas, Ngadirejo, Jetak, Wonotoro dan Wonokerto. Lalu ada Desa Sapikerep, Sariwani, Sukapura, Pakel, Kedasih Ngepung.

“Masyarakat terdampak sudah paham dengan potensi bencana, mereka menggunakan penutup muka dengan sarung. Selain menghalau dingin, sarung juga berfungsi melindungi dari guyuran hujan abu,,” ucap Camat Sukapura, Yulius Christian.

Saat ini. erupsi Gunung Bromo masih terus berlangsung. Semburan abu vulkanik dari kawah Gunung Bromo membubung dengan ketinggian 1.300 meter dari puncak kawah. Status Gunung Bromo masih level II atau waspada dengan jarak aman satu kilometer dari pusat kawah. (*)

 

 

Penulis : Mohamad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi Pasca Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Berbelanja di Tengah Sungai

14 Mei 2025 - 20:06 WIB

Normalisasi Jalur Lahar di Lumajang: Bukti Sinergi Pelaku Usaha dan Masyarakat Hadapi Bencana

14 Mei 2025 - 15:58 WIB

Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total

13 Mei 2025 - 19:44 WIB

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Jalur Piket Lumajang Sudah Bisa Dilewati Roda Empat

13 Mei 2025 - 10:26 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Sambut Puncak Perayaan Waisak, Umat Buddha Kota Probolinggo Ritual Mandikan Rupang

12 Mei 2025 - 17:59 WIB

Fenomena Penahanan Ijazah Karyawan, Disperinaker: Zero Kasus di Kota Probolinggo

10 Mei 2025 - 20:02 WIB

Trending di Sosial