PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Para peternak ayam potong di Kota Probolinggo saat ini terancam merugi menyusul turunnya harga jual ayam. Kondisi ini diperparah dengan melambungnya harga pakan ayam.
Berdasar pantauan PANTURA7.com, kondisi tersebut terjadi sejak seminggu terakhir. Harga ayam di tingkat peternak kian merosot, yang sebelumnya Rp 19.000 menjadi Rp 13.500 per kilogram.
“Untuk ayam hidup di kandangnya dijual Rp 13.500 per kg. Sedangkan di pasaran setelah dipotong dan dijual oleh pedagang berkisar Rp 28.000 sampai Rp 30.000 per kilogram. Ayam hidup ini jika sudah dipotong akan menyusut 30 persen,” ucap Taufik Kamal, peternak di Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, Selasa (26/3/2019).
Secara detail ayam yang dijual Rp 13.500 per kg itu dijual ke pedagang langsung. Jika lewat tengkulak bisa kebih rendah lagi.
Turunnya harga jual ayam potong ini karena stok ayam sedang melimpah baik yang dihasilkan peternak setempat maupun dari luar daerah. Dengan kondisi demikian jika dibiarkan menurutnya bisa membuat rugi.
Pendapatan peternak mandiri sudah tidak sesuai dengan modal usaha terutama untuk biaya operasional yang mengalami kenaikan dari Rp 10.000 menjadi Rp 17.000 per kg.
“Kalau masih Rp 19.000 per kilogram kita masih bisa mendapat keuntungan. Tetapi jika harga seperti sekarang ini sudah jelas rugi, karena satu ekor ayamnya maksimal beratnya 2 kilogram, yang jika dijual Rp 13.500 baru dapat Rp 27.000,” urainya.
Taufik pun berharap ada kenaikan secara perlahan harga ayam. Hal itu untuk mengurangi kerugian yang selama ini ia keluarkan untuk biaya operasional.
“Kami berharap ada campur tangan pemerintah. Selama ini tidak sebanding dengan biaya operasional,” tandasnya.
Diketahui harga daging ayam di pasaran saat ini mencapai Rp 28.000- Rp 30.000 per kilogram. Dengan kondisi selisih itulah ia berharap secercah harapan. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi