PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meningkatnya aktivitas Gunung Bromo yang ditandai dengan keluarnya abu vulkanis langsung disikapi pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). TNBTS pun menyarankan, wisatawan memakai masker agar aman dari abu vulkanis.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Pengelolaan Wisata Wilayah 1 TNBTS, Sarmin kepada PANTURA7.com, Kamis (14/3/2019). Pihaknya membenarka, gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan abu vulkanik pada dini hari.
“Benar ada semburan abu vulkanik tetapi memang berlangsung singkat. Kita bersama jajaran muspika langsung pantau. Namun kondisi masih seperti biasanya level dua atau waspada,” ucapnya lewat sambungan seluler.
Kendati demikian, Sarmin menegaskan, tidak ada pengaruh signifikan bagi para wisatawan. Seperti sebelumnya wisatawan tak boleh mendekat hingga radius 1 kilometer.
“Masih berstatus waspada, tapi sebagai bentuk antisipasi hendaknyawisatawan memakai masker. Biar untuk menjaga saja,” tandasnya.
Hal ini diakui salah satu warga Desa Wonokerto, Hidayatur Rahman (29). Ia membenarkan ada abu vulkanis dari Gunung Bromo. “Ada abu di rumah tetapi memang tidak terlalu tebal. Sejak pagi saya tahu itu,” singkatnya.
Sementara itu Kalaksa BPBD, Anggit Hermanuadi mengatakan, BPBD sudah menyiapkan masker. Hal ini sebagai bentuk antisipasi dan untuk mengurangi dampak abu vulkanik yang melanda sebagian desa di Kecamatan Sukapura.
“Sudah kami siapkan, berapa pun kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Namun akan dibagikan bertahap,” singkat Anggit.
Lebih rinci, pengamatan Gunung Bromo menunjukkan, terlihat kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih, kelabu, dan coklat dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 50-700 m di atas puncak kawah.
Sedangkan untuk kegempaan tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-5 mm (dominan 1 mm). (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan