PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Penyebaran tabloid ‘Indonesia Barokah’ dinilai menimbulkan gejolak di mata masyarakat. Kendati Bawaslu RI belum menemukan unsur kampanye di dalamnya, sebagai bentuk antisipasi Polres Probolinggo Kota bersama Bawaslu, KPU dan Kantor Pos setempat untuk sementara menahan dan menunda peredaran tabloid ke sejumlah masjid dan pondok pesantren.
Peredaran tabloid ‘Indonesia Barokah’ di Kota maupun Kabupaten Probolinggo untuk sementara dihentikan menyusul polemik yang beredar. Di mana muatannya tentang dua pasangan Capres-Cawapres yang diduga kurang berimbang itu dikhawatirkan akan menimbulkan polemik di masyarakat.
“Untuk itu kami bersama Bawaslu, KPU, dan Kantor Pos untuk sementara menahan peredaran tabloid ‘Indonesia Barokah’ baik di Kantor Pos maupun ekspedisi swasta. Hal ini untuk menciptakan suasana damai dan mencegah gejolak di mata masyarakat,” ucap AKBP Alfian Nurrizal, Kapolres Probolinggo Kota saat meninjau Kantor Pos Sabtu (26/1/2019).

Kapolresta Alfian Nurrizal saat mengecek tabloid ‘Indonesi Barokah’ (Foto: Rahmad Soleh).
Saat ini pihaknya menunggu kajian oleh Dewan Pers, apakah tabloid ‘Indonesia Barokah’ memenuhi unsur produk jurnalistik atau bukan. Untuk kemudian, menentukan apakah ditarik dari peredaran secara permanen atau tidak.
“Yang jelas ini bukan penyitaan namun imbauan untuk sementara tak diedarkan. Selain Dewan Pers, kami juga meminta Bawaslu untuk segera menelusuri hal ini lebih dalam agar kondusivitas terjaga di Kota Probolinggo,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Azam Fikri mengatakan, sampai saat ini Bawaslu RI belum menyatakan tabloid ‘Indonesia Beredar’ mengandung unsur kampanye. Namun efek dan gejolak tersebut dikhawatirkan sehingga beberapa daerah termasuk Kota Probolinggo perlu menunda peredaran sementara.
“Hal itu setelah kami koordinasi dengan Polresta, dan KPU sehingga perlu penundaan. Mengingat isinya bermuatan soal capres dan kawatir ada tendensi maka langkah ini diambil sebagai wujud menciptakan pemilu damai,” ucap Azam.
Seperti diketahui, tabloid ‘Indonesia Barokah’ yang menyasar masjid dan ponpes menuai polemik. Pasalnya selain alamat dan staf redaksi tidak ada, muatannya dianggap berpihak pada salah satu capres. Bahkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi melaporkan tabloid tersebut kepada Dewan Pers. Namun Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin menganggap tabloid tersebut menyajikan fakta. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan