Probolinggo,- Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo untuk memperpanjang rute kereta api lokal Surabaya – Pasuruan (Supas) hingga ke Probolinggo, selangkah lagi terwujud.
Rencana perpanjangan rute ini diketahui saat Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin dan plt. Kepala Dishub Kota Probolinggo, Pudi Adji Tjahjo Wahyono bersama sejumlah jajaran pejabat Setda Kota Probolinggo melakukan zoom meeting bersama Dirjen Perkeretaapian, PT KAI, PT KCI dan Balai Teknik Perkeretaapian.
“Kereta api lokasi Supas ini sangat memudahkan tidak hanya masyarakat Pasuruan tapi masyarakat Kota Probolinggo dan sekitar yang bekerja di Pasuruan, hingga Surabaya, tentunya perpanjangan rute ini pasti akan membantu,” kata Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, Jum’at (12/12/25).
Ia menjelaskan, sebagai pintu gerbang wisata Gunung Bromo, Stasiun Probolinggo menjadi tempat turun dan naiknya wisatawan lokal bahkan internasional.
“Dengan demikian, potensi tersebut tidak hanya menguntungkan bagi PT. Kereta Api, juga bagi masyarakat karena tiket yang cukup murah karena disubsidi,” paparnya.
Perpanjangan rute KA Supas dikembangkan dengan perpanjangan rel 1,6 km hingga ke pelabuhan. Sebab Pelabuhan di Probolinggo akan dijadikan pelabuhan ekspor-impor.
“Tentunya, dengan perpanjangan sedikit rute Kereta Commuter Supas ke Probolinggo, kami sangat bersemangat,” imbuh dr. Aminuddin.
Kasubdit Angkutan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA, Aditya Karsa mengatakan bahwa perpanjangan rute Kereta Commuter Supas ke Probolinggo secara prinsip dapat dilaksanakan, dengan dilakukan kajian teknis dan regulasi.
“Kami akan berkoordinasi dengan Kepala Dishub Kota Probolinggo bersama KAI dan KCI untuk melakukan kajian teknis operasional dan aspek permintaan mulai barang hingga jasa yang berkaitan dengan harga dan waktu, sesuai permintaan Wali Kota apakah pagi, sore atau malam untuk menunjang aktifitas masyarakar Probolinggo,” beber dia.
Aditya meminta KAI dam KCI sambil berjalan untuk dapat dilakukan peningkatan fasilitas pelayanan di Stasiun Probolinggo, agar sesuai standart yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.
“DJKA nantinya akan support penyesuaian izin operasi, izin lintas pelayanan, dan penambahan penyesuaian alokasi anggaran PSO, serta revisi Keputusan Menteri untuk tarif dan perjalanan kereta api,” urai Aditya.
Setelah kajian selesai, PT. KAI dapat melakukan permohonan perubahan izin operasi dan lintas pelayanan, dan setelah izin terbit, akan dilakukan uji coba terbatas untuk memastikan kelancaran KA Supas ini.
“Untuk sementara, mungkin hanya 2 frekuensi jam perjalanan di pagi dan sore untuk mengakomodir penumpang, nantinya baik Pemkot Probolinggl, DJKA, dan Balai Teknik Perkereta Apian akan melakukan evaluasi pasca perpanjangan rute ke Probolinggo,” imbuhnya.
Plt. Kepala Dishub Kota Probolinggo, Pudi Adji Tjahjo Wahyono mengatakan bahwa perpanjangan rute Kereta Commuter Supas ini sangat dibutuhkan karena dapat mengakomodir penumpang yang bekerja di Surabaya dan sekitarnya serta dapat meningkatkan wisata dan perekonomian Kota Probolinggo.
“Harapannya perpanjangan rute KA Supas ini bisa terealisasi dan sementara akan ada 2 frekuenasi jam perjalanan, namun jika volumen penumpang banyak, akan ditambah berdasarkan permintaan,” Aditya memungkasi. (*)













