Menu

Mode Gelap
Kakek di Lumajang Kepergok Setubuhi Anak di Bawah Umur Sopir Truk asal Jember Meninggal di Dalam Kendaraan, Polisi Selidiki Penyebab Kematiannya Pusat Kuliner GOR A. Yani Dibuka, Dishub Siapkan Skema Parkir untuk Dongkrak PAD Kado HUT Kemerdekaan, Bandara Notohadinegoro Jember Akan Kembali Layani Penerbangan Dikira Hilang, Nelayan di Pasuruan Ditemukan Selamat di Perairan Madura Musim Kemarau, BPBD Pasuruan Suplai Air dan Tambah Tandon Baru

Pendidikan · 22 Jun 2025 22:53 WIB

Memprihatinkan! 1.500 Sekolah di Jember Rusak


					Ilustrasi Sekolah rusak. Perbesar

Ilustrasi Sekolah rusak.

Jember,- Lebih dari 1.500 sekolah dilaporkan dalam keadaan rusak berat dan sedang di wilayah Kabupaten Jember.

Angka ini mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk meluncurkan program renovasi besar-besaran sebagai fokus utama pembangunan dalam lima tahun ke depan.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengatakan, dengan dukungan anggaran dari pemerintah pusat dan APBD Jember, rencana perbaikan ini akan segera dilaksanakan.

“Jika hanya mengandalkan APBD, proses perbaikan akan memakan waktu yang sangat lama,” ujar Gus Fawait, panggilan akrabnya beberapa waktu lalu.

Ia berharap perbaikan ini dapat diselesaikan dalam lima tahun, mengingat jumlahnya yang sangat signifikan, yaitu lebih dari 1.500 sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Jember, Hadi Mulyono, menjelaskan bahwa estimasi anggaran untuk perbaikan sekolah yang rusak berat dan sedang masih dalam tahap verifikasi lapangan.

“Anggaran yang diperlukan cukup besar, tetapi angka pastinya akan ditentukan setelah analisis lebih lanjut,” ujarnya.

Mayoritas sekolah yang rusak berat dan sedang adalah SD, yang bangunannya merupakan peninggalan dari proyek pembangunan 20 hingga 30 tahun lalu.

“Sebagian besar sarana dan prasarana sudah berusia sejak tahun 80-an,” jelas Hadi.

Gus Fawait juga mengungkapkan, keprihatinan mengenai data yang tidak mencantumkan kondisi sekolah rusak dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Banyak informasi yang dihilangkan demi akreditasi, seperti ketiadaan perpustakaan dan laboratorium komputer,” ungkapnya.

Menurutnya, penting untuk mencantumkan semua informasi tentang kondisi sekolah agar pemerintah dapat melakukan evaluasi yang tepat.

“Saya akan mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah untuk memperbaiki data Dapodik dan meminta dukungan DPRD Komisi D dalam pengawasan,” tutupnya. (*)

 


Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra


 

Artikel ini telah dibaca 39 kali

Baca Lainnya

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Jember Jadi Tuan Rumah Porseni Madrasah se-Jawa Timur, Diikuti Ribuan Pelajar

8 Juli 2025 - 16:54 WIB

Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris

28 Juni 2025 - 16:16 WIB

Trending di Pendidikan