Menu

Mode Gelap
Verifikasi Siswa Rampung, Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Siap Dimulai Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat Pilkades Serentak di Pasuruan Terancam Ditunda, 17 Desa Gagal Gelar Pemilihan Tahun Ini Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar STAIBU Lumajang dan LPPD Jatim Hadirkan Beasiswa Transformasi Pendidikan Tinggi

Sosial · 13 Jun 2025 18:16 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo


					PROTES: Aksi demontrasi pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan masjid Agung Alun-alun Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

PROTES: Aksi demontrasi pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan masjid Agung Alun-alun Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Sejumlah pedagang oleh-oleh haji dan umroh di Jalan KH. Agus Salim Kota Probolinggo atau depan Masjid Agung Raudlotul Jannah, menggelar aksi unjuk rasa, Jum’at pagi (13/6/6).

Demo ini digelar sebagai bentuk penolakan atas relokasi pedagang yang dinilai lokasinya tidak tepat. Dalam aksi ini, para pedagang membentangkan sejumlah tulisan bernada kecaman.

Salah satu kecaman tertulis ‘Kami mendukung program pemerintah Probolinggo Bersolek tanpa mengusir dan mematikan mata pencaharian kami, jangan bubarkan ampelnya Probolinggo’.

Ketua paguyuban pedagang oleh-oleh haji dan umroh Kota Probolinggo, Bambang Suwoto (55) mengatakan, aksi ini muncul setelah satu bulan yang lalu, pemerintah setempat menyatakan bahwa seluruh pedagang akan direlokasi.

Tempat relokasi berada di depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), yang berada di Jl. Basuki Rahmad, Mangunharjo. Kebijakan itu dilakukan seiring program revitalisasi di kawasan alun-alun.

“Toko kami kan identik dengan masjid Agung, jadi jika kami dipindah didepan TWSL kan tidak cocok. Apalagi di lokasi tersebut sepi, tentu pendapatan akan turun drastis,” kata Bambang.

Bambang mengungkapkan, bahwa di tempat relokasi depan TWSL, hanya tersedia 5 toko saja. Sementara, pedagang haji dan umroh yang akan dipindahkan, total ada 10 pedagang.

“Kami berharap nantinya jika direlokasi atau dipindah, tidak jauh-jauh dari Masjid Agung, karena barang jualan kami identik dengan Masjid Agung,” imbuh Bambang.

Harapan senada disampaikan oleh pedagang lainnya, Rivo Alvadani (36). Ia menyebut, para pedagang sudah menempati depan Masjid Agung sejak tahun 2015 silam.

“Dari video gambaran alun-alun yang kami tahu, bahwa toko yang kami tempati tidak ada lagi, dan ternyata akan direlokasi ke TWSL,” tuturnya.

Para pedagang tidak menolak direlokasi. Namun mereka berharap tetap dapat berjualan di sekitar Masjid Agung, karena dagangan yang dijual merupakan produk religi dengan nuansa keislaman.

“Karena ini pekerjaan kami, pedagang berharap tetap bisa berjualan di sekitar Masjid Agung,” sampainya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar

13 Juni 2025 - 18:26 WIB

Eksekusi Bangunan di Lumajang, Termohon Kecewa tanpa Pemberitahuan

12 Juni 2025 - 07:23 WIB

Pupuk Indonesia Hentikan Kerjasama dengan Kios Pupuk Pelanggar Aturan HET di Lumajang

11 Juni 2025 - 07:02 WIB

Polres Probolinggo dan PWI Sepakati Kolaborasi Pencegahan Hoaks

10 Juni 2025 - 21:02 WIB

Momentum Idul Adha, Kejari Kabupaten Probolinggo Tebar 800 Paket Daging Kurban

9 Juni 2025 - 20:00 WIB

Hama Tikus di Lumajang Merajalela, HKTI Sarankan Ditangani Terpadu

9 Juni 2025 - 13:46 WIB

Innalillahi! Dua Jamaah Haji asal Jember Meninggal Dunia di Tanah Suci

8 Juni 2025 - 17:51 WIB

PLN Hadirkan Tambah Daya Listrik, Dukung Kebutuhan Energi Rumah Tangga Modern

8 Juni 2025 - 10:25 WIB

Trending di Sosial