Menu

Mode Gelap
Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’ Kejari Kabupaten Pasuruan Terima Pengembalian Dana Hibah PKBM Senilai Rp2,5 Miliar Warga Desa Wonorejo Lumajang Dibacok Orang Tidak Dikenal Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

Sosial · 13 Jun 2025 18:16 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo


					PROTES: Aksi demontrasi pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan masjid Agung Alun-alun Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

PROTES: Aksi demontrasi pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan masjid Agung Alun-alun Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Sejumlah pedagang oleh-oleh haji dan umroh di Jalan KH. Agus Salim Kota Probolinggo atau depan Masjid Agung Raudlotul Jannah, menggelar aksi unjuk rasa, Jum’at pagi (13/6/6).

Demo ini digelar sebagai bentuk penolakan atas relokasi pedagang yang dinilai lokasinya tidak tepat. Dalam aksi ini, para pedagang membentangkan sejumlah tulisan bernada kecaman.

Salah satu kecaman tertulis ‘Kami mendukung program pemerintah Probolinggo Bersolek tanpa mengusir dan mematikan mata pencaharian kami, jangan bubarkan ampelnya Probolinggo’.

Ketua paguyuban pedagang oleh-oleh haji dan umroh Kota Probolinggo, Bambang Suwoto (55) mengatakan, aksi ini muncul setelah satu bulan yang lalu, pemerintah setempat menyatakan bahwa seluruh pedagang akan direlokasi.

Tempat relokasi berada di depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), yang berada di Jl. Basuki Rahmad, Mangunharjo. Kebijakan itu dilakukan seiring program revitalisasi di kawasan alun-alun.

“Toko kami kan identik dengan masjid Agung, jadi jika kami dipindah didepan TWSL kan tidak cocok. Apalagi di lokasi tersebut sepi, tentu pendapatan akan turun drastis,” kata Bambang.

Bambang mengungkapkan, bahwa di tempat relokasi depan TWSL, hanya tersedia 5 toko saja. Sementara, pedagang haji dan umroh yang akan dipindahkan, total ada 10 pedagang.

“Kami berharap nantinya jika direlokasi atau dipindah, tidak jauh-jauh dari Masjid Agung, karena barang jualan kami identik dengan Masjid Agung,” imbuh Bambang.

Harapan senada disampaikan oleh pedagang lainnya, Rivo Alvadani (36). Ia menyebut, para pedagang sudah menempati depan Masjid Agung sejak tahun 2015 silam.

“Dari video gambaran alun-alun yang kami tahu, bahwa toko yang kami tempati tidak ada lagi, dan ternyata akan direlokasi ke TWSL,” tuturnya.

Para pedagang tidak menolak direlokasi. Namun mereka berharap tetap dapat berjualan di sekitar Masjid Agung, karena dagangan yang dijual merupakan produk religi dengan nuansa keislaman.

“Karena ini pekerjaan kami, pedagang berharap tetap bisa berjualan di sekitar Masjid Agung,” sampainya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks

30 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal

30 Juli 2025 - 19:30 WIB

Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’

30 Juli 2025 - 18:28 WIB

Warga Jember Beli BBM Hingga 250 Liter di Lumajang, Sebagian Dijual Kembali

30 Juli 2025 - 11:48 WIB

Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp35 Ribu per Botol

30 Juli 2025 - 11:14 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Ancam Naikkan Tarif, Ojol Lumajang Merasa Tak Punya Pilihan di Tengah Kelangkaan BBM

29 Juli 2025 - 11:20 WIB

Dampak Kelangkaan BBM Jember Meluas ke Lumajang, Antrean Kendaraan Mengular

29 Juli 2025 - 10:47 WIB

Masih Terdampak Penutupan Jalur Gumitir, Antrean SPBU di Jember Mengular

28 Juli 2025 - 05:38 WIB

Trending di Sosial