Menu

Mode Gelap
Pemkab Lumajang Tata Ulang Distribusi Pupuk lewat Pembentukan Koperasi Merah Putih Mimpi Bersama Wujudkan Sekolah Gratis di Lumajang, Tunggu Juknis dari Pemerintah Pusat Bupati Lumajang Perjuangkan Perbaikan Empat Dam Vital Pasca Erupsi Semeru untuk Pulihkan 2.165 Hektare Sawah Sidak Sekolah Jelang SPMB 2025, DPRD Kota Probolinggo Temukan hal ini Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional Kembangkan Potensi Daerah, PWI Probolinggo Raya Suguhkan Program ‘KOPI PAIT’

Nasional · 10 Jun 2025 15:48 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional


					Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat berdialog dengan petani di Lumajang.  (Foto: Asmadi). Perbesar

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat berdialog dengan petani di Lumajang. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Lumajang, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mempertanyakan keberadaan Bulog sebagai lembaga penyangga pangan nasional. Bulog  seharusnya menjadi tulang punggung dalam menjaga kestabilan produksi dan harga beras.

“Padi dibiarkan jalan sendiri, ada Bulog nggak? Ada Bulog? Nggak ada? Hadir,” kata Amran, Selasa (10/6/25).

Kata Amran, pernyataan ini menyoroti persoalan klasik dalam pengelolaan produksi padi yang selama ini dianggap berjalan tanpa koordinasi dan dukungan memadai dari pemerintah maupun lembaga terkait.

Menteri Amran menegaskan ketika Presiden Republik Indonesia menanyakan langkah strategis untuk menggerakkan pertanian Indonesia, jawabannya sangat sederhana.

“Gampang Pak, mudah sekali. Apa itu? Beri ruang petani untung, jangan dibiarkan jalan sendiri,” ungkapnya.

Amran menekankan, hubungan langsung antara kesejahteraan petani dengan kekuatan negara. “Petani rugi, negara rugi. Benar nggak? Nah, itu tugas instansi terkait,” ujarnya.

Ia mengingatkan solusi atas permasalahan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan harus menjadi perhatian bersama agar tidak terjadi kerugian yang merugikan petani dan negara. Tambah Amran, memperkuat petani adalah kunci utama untuk memperkuat negara.

“Kalau negara mau kuat, perkuat petani, perkuat rakyat. Jadi jangan abaikan. Bila perlu, Bapak DEP saja,” tambahnya.

Istilah DEP yang disebutkan oleh Amran merujuk pada dukungan dan perhatian penuh dari pemerintah kepada petani agar mereka bisa berproduksi secara optimal dan berkelanjutan.

Menteri Pertanian juga mengungkapkan kenyataan pahit yang dihadapi petani, yakni kerugian yang berujung pada ketergantungan terhadap pinjaman modal (kredit usaha rakyat atau KUR).

“Tapi petani untung itu pemerintah pilih under DEP. Tapi perkuat mereka. Kenapa? Dia tidak berproduksi. Dan yang lebih parah adalah kalau dia pinjam kurung. Rugi, pendapatannya pas-pasan, rugi, mana mau tanam kembali,” jelas Amran. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 65 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger

11 Juni 2025 - 08:27 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis

10 Juni 2025 - 12:45 WIB

Gus Hilman Dukung Program 5 Ribu Doktor Kemendiktisaintek, Syaratnya Transparan dan Akuntabel

4 Juni 2025 - 08:30 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Presiden Prabowo Hibahkan Sapi Kurban bagi Warga Kota Probolinggo, Bobotnya Hampir 1 Ton

3 Juni 2025 - 17:44 WIB

Kementan Bantu Dua Combine Harvestar dan 40 Traktor untuk Petani Lumajang

3 Juni 2025 - 15:09 WIB

Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Seribuan Warga di Jember Ikuti Operasi Katarak Massal

31 Mei 2025 - 18:53 WIB

DTSEN: Revolusi Data Terpadu Pertama di Indonesia untuk Perbaikan Penyaluran Bantuan Sosial

30 Mei 2025 - 16:27 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Trending di Ekonomi