Menu

Mode Gelap
Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’ Kejari Kabupaten Pasuruan Terima Pengembalian Dana Hibah PKBM Senilai Rp2,5 Miliar Warga Desa Wonorejo Lumajang Dibacok Orang Tidak Dikenal Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

Nasional · 10 Jun 2025 15:48 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional


					Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat berdialog dengan petani di Lumajang.  (Foto: Asmadi). Perbesar

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat berdialog dengan petani di Lumajang. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Lumajang, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mempertanyakan keberadaan Bulog sebagai lembaga penyangga pangan nasional. Bulog  seharusnya menjadi tulang punggung dalam menjaga kestabilan produksi dan harga beras.

“Padi dibiarkan jalan sendiri, ada Bulog nggak? Ada Bulog? Nggak ada? Hadir,” kata Amran, Selasa (10/6/25).

Kata Amran, pernyataan ini menyoroti persoalan klasik dalam pengelolaan produksi padi yang selama ini dianggap berjalan tanpa koordinasi dan dukungan memadai dari pemerintah maupun lembaga terkait.

Menteri Amran menegaskan ketika Presiden Republik Indonesia menanyakan langkah strategis untuk menggerakkan pertanian Indonesia, jawabannya sangat sederhana.

“Gampang Pak, mudah sekali. Apa itu? Beri ruang petani untung, jangan dibiarkan jalan sendiri,” ungkapnya.

Amran menekankan, hubungan langsung antara kesejahteraan petani dengan kekuatan negara. “Petani rugi, negara rugi. Benar nggak? Nah, itu tugas instansi terkait,” ujarnya.

Ia mengingatkan solusi atas permasalahan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan harus menjadi perhatian bersama agar tidak terjadi kerugian yang merugikan petani dan negara. Tambah Amran, memperkuat petani adalah kunci utama untuk memperkuat negara.

“Kalau negara mau kuat, perkuat petani, perkuat rakyat. Jadi jangan abaikan. Bila perlu, Bapak DEP saja,” tambahnya.

Istilah DEP yang disebutkan oleh Amran merujuk pada dukungan dan perhatian penuh dari pemerintah kepada petani agar mereka bisa berproduksi secara optimal dan berkelanjutan.

Menteri Pertanian juga mengungkapkan kenyataan pahit yang dihadapi petani, yakni kerugian yang berujung pada ketergantungan terhadap pinjaman modal (kredit usaha rakyat atau KUR).

“Tapi petani untung itu pemerintah pilih under DEP. Tapi perkuat mereka. Kenapa? Dia tidak berproduksi. Dan yang lebih parah adalah kalau dia pinjam kurung. Rugi, pendapatannya pas-pasan, rugi, mana mau tanam kembali,” jelas Amran. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 85 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemerintah Pusat Nilai Jatim Layak Jadi Role Model Penanggulangan Bencana

24 Juli 2025 - 15:18 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

8 Juli 2025 - 16:25 WIB

Jasad Sopir Korban Kecelakaan Kapal Selat Bali Tiba di Rumah Duka, Keluarga Histeris

4 Juli 2025 - 07:20 WIB

Dua Warga Lumajang Diduga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, BPBD Masih Verifikasi Data

3 Juli 2025 - 18:18 WIB

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 5 Penumpang Tewas

3 Juli 2025 - 15:36 WIB

KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON

2 Juli 2025 - 18:45 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban

30 Juni 2025 - 15:31 WIB

Trending di Hukum & Kriminal