Probolinggo,- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo memasang sejumlah banner imbauan bagi pengunjung agar tidak menggunakan motor matik di lereng Bromo, baik untuk naik ataupun turun.
Banner imbauan ini diantaranya bertuliskan ‘Dihimbau Untuk Tidak Menggunakan Motor Matik Di Jalan Menurun Curam Demi Keselamatan Anda’. Banner ditempatkan dibeberapa titik, seperti depan kantor Desa Ngadisari dan Pintu masuk Cemorolawang.
“Jadi pemasangan imbauan ini merupakan hasil dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ), agar warga maupun pengunjung wisata Gunung Bromo tidak menggunakan motor matik lagi,” kata Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto Kamis malam (5/6/25).
Edy menjelaskan, motor matik tidak dirancang untuk menghadapi medan menanjak dan turunan ektrim seperti di kawasan Bromo, khususnya via jalur Sukapura Probolinggo.
Sebab menurut Edy, sistem pengereman dan traksi roda motor matik kurang stabil saat di turunan panjang dan tikungan tajam. Sehingga dapat membahayakan pengendaranya,” tuturnya.
Pemasangan banner imbauan sengaja dilakukan Kamis malam karena mulai Jum’at (6/6/25) hingga Minggu (8/6/25), sudah memasuki libur akhir pekan juga bersamaan dengan tradisi Yadnya Kasada.
“Kami harap dengan upaya ini ada kesadaran dari pengunjung yang akan ke Bromo dengan tidak menggunakan motor matik sehingg dapat menekan angka kecelakaan akibat motor yang mengalami rem blong,” imbuh Edy.
Diketahui sebelumnya, kecelakaan terjadi di jalan turunan Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Minggu malam (1/6/25).
Dua pengendara motor asal Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, tewas usai motor yang dikendarainya mengalami rem blong saat melintas dari arah Bromo menuju Sukapura. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher : Keyra