Menu

Mode Gelap
Idul Adha, Perajin Pisau Potong di Kota Probolinggo Banjir Pesanan Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka Bentuk Satgas Miras, Bupati Gus Haris Langsung Musnahkan 10 Ribu Botol Miras Dari 318 Pendaftar, Hanya 50 Anak Terpilih Sekolah Gratis Lewat Program Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan Kampanye Kurangi Plastik, Bupati Lumajang Salurkan 1.000 BSEK untuk Panitia Kurban Tidak Ada Bekas Pukulan, Polisi Pastikan Mayat di Sungai Brantas Bukan Korban Kriminal

Ekonomi · 4 Jun 2025 01:41 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis


					ANJLOK: Salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Tanjung Jember, sedang menjual dagangannya. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).
Perbesar

ANJLOK: Salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Tanjung Jember, sedang menjual dagangannya. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).

Jember,– Kabupaten Jember mencatatkan deflasi pada bulan Mei 2025. Hal ini dipicu oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan, terutama cabai.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, Tri Erwandi, mengungkapkan bahwa penurunan harga komoditas cabai, seperti cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah sangat berpengaruh terhadap deflasi ini.

“Karena bobot cabai cukup tinggi dalam perhitungan inflasi, penurunan harganya sangat berdampak,” kata Tri kepada wartawan, Selasa, (3/6/25).

Meski ada peningkatan harga timun yang mencapai lebih dari 100 persen, pengaruhnya terhadap inflasi tidak signifikan karena bobotnya relatif kecil.

Selain cabai dan bawang merah, harga daging ayam dan telur juga mengalami penurunan. Hal ini juga berpengaruh pada deflasi.

Tri menjelaskan bahwa faktor cuaca berperan penting dalam kondisi ini. “Curah hujan yang tinggi membuat produksi cabai dan sayuran lainnya tetap melimpah,” ujar dia.

Ia juga memperingatkan adanya kenaikan harga beras yang perlu diwaspadai. “Harga beras sudah mulai meningkat, meskipun sedikit. Kita harus menjaga stok agar tidak terlalu banyak keluar dari Jember,” tambahnya.

Di sisi lain, meskipun harga rokok naik, permintaan tetap tinggi. “Rokok masih menjadi kebutuhan, sehingga meskipun harganya naik, penjualannya tetap laris,” ungkap Tri.

Menjelang Idul Adha yang akan berlangsung beberapa kedepan, Tri memperkirakan akan ada perubahan dalam pola konsumsi masyarakat.

“Jember dikenal dengan tradisi masyarakat Madura yang merayakan Idul Adha, biasanya mereka pulang kampung dan mengadakan selamatan,” jelasnya.

Dia memprediksi harga daging bisa turun karena banyaknya hewan kurban yang dipotong. Sementara komoditas seperti ayam, telur, dan kelapa kemungkinan akan mengalami kenaikan harga.

Tri menegaskan bahwa cabai dan bawang merah tetap menjadi komoditas utama yang mempengaruhi inflasi di daerah ini.

“Kita tidak bisa lepas dari kebutuhan akan sambal, berbeda dengan rokok yang bisa ditoleransi,” tutup dia. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 108 kali

Baca Lainnya

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Banjir Pasokan dari Luar Daerah, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Anjlok

22 Mei 2025 - 15:52 WIB

Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo

9 Mei 2025 - 17:07 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Trending di Ekonomi