Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Nasional · 21 Feb 2025 20:06 WIB

Demo ‘Indonesia Gelap’ di Jember, Mahasiswa Tolak Efisiensi Anggaran


					TURUN JALAN: Ribuan mahasiswa di Jember melakukan aksi demontrasi di depan Gedung DPRD Jember. (foto: M. Abd. Rozak Mubarok). Perbesar

TURUN JALAN: Ribuan mahasiswa di Jember melakukan aksi demontrasi di depan Gedung DPRD Jember. (foto: M. Abd. Rozak Mubarok).

Jember,- Sedikitnya 1.500 orang warga dan mahasiswa turun ke jalan dalam Aksi Solidaritas Jember Melawan dengan tagar #IndonesiaGelap di depan gedung DPRD Jember, Jumat, (21/2/25).

Koordinator aksi, Hasyisy Ahmad, mengungkapkan bahwa demonstrasi ini merupakan akumulasi kekecewaan sipil dan mahasiswa di Jember atas kondisi negara saat ini.

“Ini adalah manifestasi dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa di Jember. Kami menamakan aksi ini sebagai solidaritas untuk melawan kebijakan yang merugikan,” jelas Hasyisy.

Dalam aksi ini, massa membawa tiga tuntutan. Pertama, penolakan terhadap revisi undang-undang minerba; Kedua, penolakan atas kebijakan efisiensi anggaran; dan Ketiga, penolakan terhadap program Danantara.

Hasyisy menyebut, bahwa ketiga tuntutan itu apabila tidak digubris oleh pemerintah pusat, maka dapat berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat luas.

“Tuntutan ini juga mencakup evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG), karena kami percaya bahwa masalah utama MBG adalah terkait efisiensi anggaran,” paparnya.

“Kebijakan ini (MBG, red) seharusnya tidak mengorbankan dana negara yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat,” kecam Hasyisy.

Dalam aksi ini, mahasiswa berharap pemerintah dapat lebih responsif dan transparan dalam setiap kebijakan yang diambil, demi kesejahteraan rakyat.

Mahasiswa pun menganggap, akar permasalahan terletak pada manajemen anggaran yang tidak transparan meski pemerintah Prabowo – Gibran baru melewati 100 hari.

“Kami mendesak pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan anggaran, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” sampainya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 169 kali

Baca Lainnya

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat

9 September 2025 - 13:07 WIB

Tersandung Kasus Pengadaan Laptop, Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi Tersangka

5 September 2025 - 16:51 WIB

Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas

4 September 2025 - 07:18 WIB

Penuhi Tuntutan Pendemo, DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

4 September 2025 - 06:32 WIB

Waspada! Angin Kencang Landa Wilayah Jawa Timur 2-4 September 2025

3 September 2025 - 17:33 WIB

Sebar Provokasi di Grup WhatsApp, Warga Kota Pasuruan Diamankan Polisi

3 September 2025 - 15:06 WIB

Probolinggo Kondusif, PWI Ajak Masyakat Tidak Terpengaruh Konten Provokatif

2 September 2025 - 12:29 WIB

Kerusuhan Meluas, Presiden Prabowo Perintahkan Tindakan Anarkis Ditindak Tegas

1 September 2025 - 20:23 WIB

Trending di Nasional