Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Kesehatan · 27 Agu 2024 14:43 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia


					Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia Perbesar

Lumajang,- Kasi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Askap Hariyanto mengatakan, sejak  Januari hingga Agustus 2024, sebanyak 1.410 warga Lumajang menderita penyakit Tuberkulosis (TBC).

“Sebanyak 1.410 orang di Lumajang positif alami penyakit TBC, 72 orang diantaranya meninggal dunia,” kata Askap, Selasa (27/8/24).

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono mengatakan, Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular kronis yang masih menjadi masalah akut kesehatan masyarakat.

“Meski berisiko fatal, namun TBC adalah penyakit yang masih bisa disembuhkan asalkan melalui penanganan secara tepat. Biasanya, dokter akan menganjurkan pengidap TB paru untuk mengonsumsi obat selama 6 sampai 12 bulan,” urai.Agus.

Obat TB paru umumnya mengandung jenis anti tuberkulosis, yaitu antibiotik yang khusus digunakan untuk mematikan infeksi bakteri TB.

Pengobatannya sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu intensif dan lanjutan.

“TB tidak seperti ketika dokter umum menangani luka, yang bisa langsung dilihat hasilnya, tetapi TB butuh proses dan pendekatan,” imbuhnya.

“Oleh karenanya saya berharap kita semua mampu mengedukasi, lebih telaten dan lebih dekat sambung hatinya agar mereka lekas sehat,” Ia menambahkan.

Agus berharap tenaga kesehatan di Lumajang pro-aktif mengedukasi masyarakat tentang TBC. Pasalnya, kebanyakan orang langsung shock ketika mengetahui menderita TBC.

“Memang ngeri, orang jadi takut mendekat, tidak semua orang mau menerima. Oleh karenanya, tugas kita bersama tenaga kesehatan untuk mengedukasi, sehingga tidak menambah pasien down karena divonis TBC” pungkas dia. (*)

 


Editor: Mohamad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Trending di Kesehatan