Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 2 Apr 2024 16:56 WIB

TPT Ambrol Kali Kertosono Baru Bisa Diperbaiki Permanen Tahun Depan, ini Sebabnya


					AMBROL: Akibat seringnya diguyur hujan, TPT Kali Kertosono Kelurahan Sidomukti, Kec. Kraksaan rusak. (foto: Ali Ya'lu) Perbesar

AMBROL: Akibat seringnya diguyur hujan, TPT Kali Kertosono Kelurahan Sidomukti, Kec. Kraksaan rusak. (foto: Ali Ya'lu)

Probolinggo,- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Timur Wilayah Sungai (WS) Welang Pekalen, belum bisa melakukan perbaikan permanen terhadap Tembok Penahan Tanah (TPT) sungai Kertosono yang ambrol di Jalan Gusdur, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan.

Koordinator Wilayah Probolinggo, UPT PSDA Jawa Timur WS Welang Pekalen, Muhammad Fachru Syahroni mengatakan, perbaikan pada TPT tersebut sementara ini akan dilakukan dengan penanganan darurat.

“Menggunakan bronjong, kami masih melakukan pengukuran, dan pendataan untuk kebutuhannya. Jadi untuk sementara akan dilakukan penganan darurat,” kata Fachru, Selasa (2/4/2024).

Penanganan darurat ini, dipilih lantaran saat ini kondisi cuaca masih tak menentu. Sehingga apabila dilakukan penanganan permanen, dikhawatirkan akan kembali ambrol.

“Karena kan untuk sementara ini kondisi cuaca tidka menentu, kadang hujan kadang tidak,” ujar dia.

Selain itu, tidak dilakukannya penanganan permanen juga berdasarkan anggaran yang belum memungkinan. Apalagi, ambrolnya TPT Kali Kertosono ini tidak masuk dalam program skala prioritas.

“Ada sejumlah wilayah yang masih lebih parah. Jadi kami fokus di sana dulu. Seperti halnya di Dringu, beberapa waktu lalu kan banjir di sana,” ucapnya.

Dengan hal tersebut, pihaknya pun tidak bisa memastikan apakah perbaikan permanen dapat dilakukan pada tahun ini agau tidak. Namun, pihaknya akan terus mengontrol lokasi ambrolnya TPT tersebut.

“Kemungkinan besarnya baru bisa tahun depan. Sebab, tahun ini banyak wilayah yang perlu diprioritaskan dalam penanganannya,” Fachru menjelaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan yang mengguyur Kabupaten Probolinggo dalam beberapa waktu terakhir, menyebabkan TPT Sungai Kertosono sepanjang 27 meter, di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan ambrol.

Akibatnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo menutup akses jalan Gusdur, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan bagi kendaraan besar.

Ambrolnya TPT tersebut terjadi pada Rabu (20/3/2024) lalu. Penutupan Jalan Gusdur, dilakukan Dishub sehari setelah kejadian tebing ambrol tersebut atau pada Kamis (21/3/2024) lalu. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 98 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan