Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 9 Des 2023 21:30 WIB

Kreatif! Warga Probolinggo Budidaya Kepiting Bakau dalam ‘Vertical Crab House’


					KREATIF! Rahmad Sudaryanto sedang membersihkan tempat budi daya kepiting di rumahnya. (foto: Hafiz Rozani/. Perbesar

KREATIF! Rahmad Sudaryanto sedang membersihkan tempat budi daya kepiting di rumahnya. (foto: Hafiz Rozani/.

Probolinggo,- Seorang warga Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo berhasil membudidayakan kepiting bakau (Scylla serrata) dengan metode vertical crab house atau box apartment.

Dengan menggunakan sistem ini, bobot kepiting dapat mencapai 1 kilogram (kg), serta harga jual kepiting dapat menjadi lebih tinggi.

Di rumahnya di Jalan Bengawan Solo, Rahmad Sudaryanto (57) budidayakan kepiting bakau dengan metode vertical crab house. Budidaya metode ini yakni dengan cara setiap satu ekor kepiting dimasukkan ke satu tempat berukuran 40 cm x 25 cm x 20 cm.

Vertical crab house tempat untuk budidaya kepiting bakau ini ribuat sendiri oleh Rahmad. Yakni dengan memanfaatkan jeriken bekas, yang ditumpuk lima tingkat, serta dimodifikasi dengan tambahan sirkulasi air di dalamnya.

“Jadi untuk satu vertical crab house berisi seekor kepiting. Hal ini untuk mengantisipasi sifat kanibalisme sesama kepiting jika dicampur, serta untuk memaksimalkan perkembangan kepiting,” ujarnya.

Untuk bibit, Rahmad mendapatkan dari nelayan dengan ukuran 3-5 cm dengan harga Rp 4 ribu per ekor. Dari bibit inilah kemudian kepiting bakau ini hingga dipelirahara hingga memiliki bobot 700 gram hingga 1 kg lebih, sesuai permintaan konsumen.

Budidaya kepiting bakau ini, kata Rahmad, bukan hal yang mudah, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.

Mulai kadar air yang mana, kadar garam dalam air minimal 20 hingga 30 persen, serta makanan. Agar kadar garam dalam air tetap sesuai, ia setiap hari mengeceknya dengan alat Refractometer.

Selain itu, untuk air laut, Rahmad membelinya dari nelayan Mayangan, Kota Probolinggo. Yang mana air laut ini diambil dari tengah laut, sehingga tidak bercampur dengan polutan seperto, oli bekas dan kotoran.

Sementara, setiap pagi, Rahmah jug mengambil sisa makanan di dalam vertical crab house, agar kepiting tidak keracunan sisa makanannya sendiri yakni, ikan laut.

“Perkembangan ukuran kepiting bisa dilihat dari nafsu makannya, biasanya ketika kepiting ini pertumbuhannya cepat, maka kepiting ini akan berganti cangkang,” ujarnya.

Harga jual kepiting bakau hasil budi daya Rahmad ditawarkan Rp200-500 ribu per ekor untuk berat kepiting 700 gram hingga 1 kg.

“Biasanya untuk konsumen, selain perorangan, juga dikirim ke restoran, atau rumah makan seafood yang ada di Malang, Surabaya, hingga Bali,” katanya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 112 kali

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi