Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 21 Okt 2023 13:10 WIB

Alumni Pesantren asal Kuripan Sukses Raup Cuan dari Lukis Ukir Daun Jati Kering


					Rijarulloh, pelukis ukir daun jati kering menunjukkan hasil karyanya. Perbesar

Rijarulloh, pelukis ukir daun jati kering menunjukkan hasil karyanya.

Probolinggo – Warga Desa Wringinanom, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo ini berhasil menyulap daun jati kering menjadi lukisan ukir bernilai tinggi. Karena kualitasnya bagus, lukisan ukir dari daun jati kering karyanya bahkan dikirim ke luar negeri.

Di rumahnya di Dusun Pekalongan, Desa Wringinanom, Sabtu (21/10/2023), Rijarulloh (31), menggarap lukisan ukir dari daun jati kering. Bermodalkan daun jati kering yang banyak ditemukan di daerah Kuripan, serta cutter, Rijarulloh menggarap pesanan lukisan sketsa yang sudah masuk.

Seperti melukis pada umumnya, Rijarulloh terlebih dahulu membuat sketsa di atas jaun jati kering. Setelah jadi, barulah daun jati kering tersebut mulai diukir dengan menggunakan cutter. Pada proses ini diperlukan kehati-hatian, karena semakin detail gambar, dan ukuran daun jati kering yang lebih kecil, risiko daun jati rusak cukup besar.

Setelah jadi, barulah, masuk tahap finising, yang mana tahap ini untuk menyempurnakan gambar ukir di daun jati, termasuk dipernis sebelum akhirnya diletakkan di pigora.

“Untuk usaha kerajinan lukis ukir di daun jati kering ini sudah saya geluti selama 1,5 tahun yang lalu. Memang, saya sudah punya hobi melukis saat pertama masuk ke pondok pesantren di usia 3 tahun,” ujarnya.

Harga lukisan ukir daun jati kering ini oleh Rijarulloh dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp130 ribu hingga Rp800 ribu tergantung ukuran hingga detail lukisan ukir yang dipesan.

Untuk pemasaran, Rijarulloh memanfaatkan media sosial, mulai dari tiktok, instagram, hingga youtube. Karena sudah banyak dikenal, dalam sebulan, Rijarullloh dapat menggarap lukis ukir daun jati kering ini dari 20-30 pesanan.

Pembeli lukisan ukir daun jati kering ini tak hanya datang dari sejumlah kota di Indonesia seperti, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, hingga Kalimantan. Juga datang dari Sungapura dan Hongkong.

“Untuk satu lukisan, saya dapat menyelesaikannya paling cepat dalam waktu 20 menit, karena saya memiliki teknik tersendiri. Rata-rata lukisan ini selain dibuat hiasan dinding, juga dibuat untuk suvenir,” ujarnya.

Tak hanya lukis ukir dari daun jati kering, Rijarulloh juga bisa membuat lukisan sketsa wajah dari selotip yang disusun membentuk sebuah wajah.

“Selain lukis ukir ini, ke depan ada kreasi lukis dari teknik dan bahan lain yang akan saya buat,” katanya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 106 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi