Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Pemerintahan · 15 Okt 2023 17:31 WIB

Kasus Kematian DBD di Probolinggo Tertinggi Nasional, Pj Bupati Keluarkan Intruksi


					Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Perbesar

Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Probolinggo,- Kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo menjadi yang tertinggi se-Jawa Timur dengan 18 kematian. Bahkan, angka tersebut juga menjadi yang tertinggi se-Indonesia di bandingkan daerah lainnya.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo pun terus berupaya memutus mata rantai penyenaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Terbaru, Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengeluarkan instruksi Gerakan Bersama Tebas Jentik (Gema Tjantik) sebagai upaya penanggulangan.

“Gema Tjantik ini dimulai pada 13 Oktober lalu dan akan dilaksanakan setiap Jumat setelah senam pagi bersama,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica, Minggu (15/10/23).

Ia melanjutkan, dalam instruksi dengan nomor 400.7.9.2/442/426.102/2023 tentang Gema Tjantik ini, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh unit pelaksana teknis di bawahnya, pemerintah kecamatan, serta desa/kelurahan menunjuk satu atau lebih staf yang bertanggung jawab menjadi juru pemantau jentik (jumantik) di lingkungan instansinya.

“Sebagai tindak lanjut dari Instruksi ini, kami sudah meminta seluruh puskesmas untuk memulai dengan melakukan gerakan bersama tebas jentik,” beber dr. Dewi.

Ia menjelaskan, Gema Tjantik ini dapat dilakukan dengan cara pemantauan jentik nyamuk di semua tempat penampungan air.

Seperti halnya bak mandi, bak air, ember, gentong, dispenser, ataupun semua yang memungkinkan untuk terisi air saat hujan. Namun, tak hanya dipantau, tempat-tempat tersebut juga perlu dikuras.

“Termasuk menyikat semua dinding agar telur nyamuk yang menempel bisa hilang. Mengubur semua botol bekas yang tidak digunakan, bila tidak bisa dikubur, maka diposisikan terbalik atau diisi dengan tanah sampai penuh sehingga tidak memungkinkan adanya genangan air,” jelasnya.

Dokter Dewi menyebut, seluruh kegiatan Gema Tjantik ini akan dicatat dan direkap setiap minggu oleh penanggung jawab jumantik. Hasilnya akan dilaporkan kepada kepala OPD terkait yang kemudian akan diteruskan kepada sekretaris daerah.

“Perkembangan hasilnya akan kami laporkan,” ujar dokter yang senantiasa berhijab ini. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Mohm Rochim

Artikel ini telah dibaca 71 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan

13 September 2025 - 15:38 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Trending di Pemerintahan