Menu

Mode Gelap
Siang Bolong, Maling Obok-obok Pasar Grati Lumajang, 7 Tabung Elpiji Raib Persempit Peredaran Rokok Ilegal di Probolinggo, Bea Cukai Masifkan Sosialisasi lewat Radio 1.854 Pelamar PPPK Tahap II Tidak Lulus Seleksi, Wali Kota Probolinggo Janjikan Pengangkatan Paruh Waktu Pemkab Jember Perluas Layanan Wadul Gus’e untuk Akses Kesehatan GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL Otsuka Group Luncurkan Program ‘Mental Ease at Workplaces’, Apa itu?

Peristiwa · 8 Sep 2023 18:56 WIB

Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Masih Membara, BNPB Tambah Helikopter Water Bombing Super Puma


					CANGGIH: Helikopter Water Bombing Super Puma yang disiapkan BNPB untuk memadamkan api di Gunung Arjuno. (Humas BNPB) Perbesar

CANGGIH: Helikopter Water Bombing Super Puma yang disiapkan BNPB untuk memadamkan api di Gunung Arjuno. (Humas BNPB)

Pasuruan,- Kebakaran hutan dan lahan yang melanda kawasan Gunung Arjuno hingga saat ini masih belum berhasil dipadamkan sepenuhnya. Luas lahan yang terbakar mencapai total 4.786 hektar.Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno sudah bisa dikendalikan, tetapi masih ada sisa sisa bara api yang tidak bisa dijangkau dengan operasi darat.

Oleh karena itu, pihaknya telah menambah helikopter water bombing super puma untuk mempercepat upaya pemadaman dengan intensitas yang lebih besar.

“Hari ini ditambah satu halikopter super puma dengan harapan satu dua hari ini segera bisa tuntas kebakaran di Arjuno ini,” kata Suharyanto saat memantau pemadaman lahan di kawasan Gunung Arjuno di Kecamatan Prigen, Jumat (8/9/2023).

Dijelaskan Suharyanto, helikopter super puma ini memiliki kapasitas pengangkutan air hingga 4 ribu liter, jauh lebih besar dari water bombing sebelumnya yang hanya dapat mengangkut 1 ribu liter air.

Meskipun penggunaan helikopter ini penting, Suharyanto menyebut bahwa operasi darat tetap menjadi fokus utama dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Arjuno.

Pemadaman melalui udara dianggap sebagai solusi terakhir, yang harus dilakukan ketika operasi darat tidak memungkinkan.

“Yang paling penting adalah operasi darat, Pemadaman lewat udara ini merupakan solusi terkahir, ketika api api itu tidak bisa didatangi operasi darat,” jelasnya.

Suharyanto juga mengungkapkan bahwa cuaca yang sangat panas menjadi salah satu penyebab kebakaran ini. Namun, secara umum, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia yang kurang disiplin, kurang tertib, atau melanggar aturan.

“Kemungkinan ada ulah manusia, tetapi kita belum bisa menentukannya. Kalau di Kalimantan ada upaya membuka lahan dengan membakar pohon, di sini mungkin juga ada yang tidak hati-hati dalam membakar sampah atau merokok,” pungkasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 125 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pulang dari Berobat, Anak Kecil di Pasuruan Terluka Saat Dihadang Begal

26 Juni 2025 - 13:05 WIB

Korban Tabrak Lari, Penjual Tempe di Pasuruan Tewas

24 Juni 2025 - 13:28 WIB

Diduga Mengantuk, Sopir Truk Tewas Tabrak Tronton di Nguling

21 Juni 2025 - 16:23 WIB

Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran?

17 Juni 2025 - 22:17 WIB

Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

17 Juni 2025 - 18:29 WIB

Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah

17 Juni 2025 - 17:07 WIB

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Trending di Peristiwa