Menu

Mode Gelap
Antisipasi Macet, Polres Pasuruan Atur Penyekatan dan Kantong Parkir untuk Haul KH Abdul Hamid ke-44 Gelombang Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Mahasiswa Tuntut Keadilan dan Reformasi Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan di Kedungsupit Probolinggo, Motif Masih Diselidiki Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM PT. KAI Daop 9 Jember Eksekusi Aset Rumah Dinas di Kota Probolinggo, Diklaim Penghuni Sejak 2005

Peristiwa · 8 Sep 2023 18:56 WIB

Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Masih Membara, BNPB Tambah Helikopter Water Bombing Super Puma


					CANGGIH: Helikopter Water Bombing Super Puma yang disiapkan BNPB untuk memadamkan api di Gunung Arjuno. (Humas BNPB) Perbesar

CANGGIH: Helikopter Water Bombing Super Puma yang disiapkan BNPB untuk memadamkan api di Gunung Arjuno. (Humas BNPB)

Pasuruan,- Kebakaran hutan dan lahan yang melanda kawasan Gunung Arjuno hingga saat ini masih belum berhasil dipadamkan sepenuhnya. Luas lahan yang terbakar mencapai total 4.786 hektar.Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno sudah bisa dikendalikan, tetapi masih ada sisa sisa bara api yang tidak bisa dijangkau dengan operasi darat.

Oleh karena itu, pihaknya telah menambah helikopter water bombing super puma untuk mempercepat upaya pemadaman dengan intensitas yang lebih besar.

“Hari ini ditambah satu halikopter super puma dengan harapan satu dua hari ini segera bisa tuntas kebakaran di Arjuno ini,” kata Suharyanto saat memantau pemadaman lahan di kawasan Gunung Arjuno di Kecamatan Prigen, Jumat (8/9/2023).

Dijelaskan Suharyanto, helikopter super puma ini memiliki kapasitas pengangkutan air hingga 4 ribu liter, jauh lebih besar dari water bombing sebelumnya yang hanya dapat mengangkut 1 ribu liter air.

Meskipun penggunaan helikopter ini penting, Suharyanto menyebut bahwa operasi darat tetap menjadi fokus utama dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Arjuno.

Pemadaman melalui udara dianggap sebagai solusi terakhir, yang harus dilakukan ketika operasi darat tidak memungkinkan.

“Yang paling penting adalah operasi darat, Pemadaman lewat udara ini merupakan solusi terkahir, ketika api api itu tidak bisa didatangi operasi darat,” jelasnya.

Suharyanto juga mengungkapkan bahwa cuaca yang sangat panas menjadi salah satu penyebab kebakaran ini. Namun, secara umum, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia yang kurang disiplin, kurang tertib, atau melanggar aturan.

“Kemungkinan ada ulah manusia, tetapi kita belum bisa menentukannya. Kalau di Kalimantan ada upaya membuka lahan dengan membakar pohon, di sini mungkin juga ada yang tidak hati-hati dalam membakar sampah atau merokok,” pungkasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 151 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penganiayaan di Kedungsupit Probolinggo, Pemuda Dibacok 2 Orang Tak Dikenal

1 September 2025 - 07:40 WIB

Blarr! Bondet Meledak di Sumber Wetan Kota Probolinggo, Lukai Seorang Pemuda

31 Agustus 2025 - 07:45 WIB

Berawal dari Bakar Sampah, Warung di Kota Probolinggo Ludes Terbakar

30 Agustus 2025 - 20:05 WIB

Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Baru Pandaan Akan Direlokasi

29 Agustus 2025 - 17:38 WIB

Brak! Atap Kelas SMAN 1 Tiris Ambruk saat Jam Pelajaran, Puluhan Siswa Tertimpa

29 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Bikin Geger! Ular Piton 3 Meter Masuk ke Rumah Warga di Mayangan

29 Agustus 2025 - 14:59 WIB

Kebakaran Landa Pasar Baru Pandaan, Puluhan Lapak Terbakar

29 Agustus 2025 - 04:45 WIB

Truk Muat 10 Ton Beras Tergelincir ke Sungai Bondoyudo Lumajang

28 Agustus 2025 - 18:33 WIB

DPO Curanmor Korban Ledakan Bondet di Pasrepan Meninggal Dunia

27 Agustus 2025 - 16:18 WIB

Trending di Peristiwa