Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Kesehatan · 23 Agu 2023 14:04 WIB

Diare Berat Bisa Picu Kematian, Bayi Diimunisasi Rotavirus


					Kantor Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo. Perbesar

Kantor Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo.

Probolinggo – Untuk mengantisipasi terjadinya diare pada bayi akibat virus rotavirus, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Probolinggo, mulai melakukan imunisasi rotavirus kepada bayi.

Kepala Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo, dr. Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, sejak awal Agustus 2023, Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo sudah memulai imuniasi rotavirus ini kepada bayi.

Sasaran usia bayi yang diimunisasi rotavirus ini mulai dari usia dua bulan, tiga bulan, hingga empat bulan. Selain itu imunisasi rotavirus ini sudah dilaksanakan di setiap Puskesmas dan Posyandu di Kota Probolinggo.

“Jadi sasaran imunisasi rotavirus ini total 524 bayi se-Kota Probolinggo, dengan bayi termuda usia dua bulan atau lahir pada Mei 2023,” ujarnya.

Imunisasi diberikan kepada balita ini dengan cara diteteskan di mulut bayi dengan dosis sebanyak 0,5 ml atau setara lima tetes per dosis.

Selain itu, untuk pemberian imunisasi rotavirus ini diberikan tiga kali dengan waktu jatak waktu satu bulan setelah pemberian imunisasi pertama.

Imunisasi rotavirus ini merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk mencegah diare berat pada bayi. Akibat diare berat ini dapat mengakibatkan kematian, serta diare berkepanjangan dapat mengakibatkan stunting.

Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo mencatat, pada 2020, terdapat 1.000 kasus diare pada bayi. Pada tahun 2021 terdapat 946 bayi dengan kasus diare. Pada tahun 2022 terdapat 1.479 bayi dengan kasus diare.

“Dari data tersebut, alhamdulillah tidak ada kasus kematian akibat diare. Namun saya mengimbau kepada orangtua, selain bayinya diimunisasi, juga selalu jaga kebersihan makanan dan lingkungan, agar bayinya tidak terserang diare atau penyakit lain,” katanya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan