Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Kesehatan · 23 Agu 2023 14:04 WIB

Diare Berat Bisa Picu Kematian, Bayi Diimunisasi Rotavirus


					Kantor Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo. Perbesar

Kantor Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo.

Probolinggo – Untuk mengantisipasi terjadinya diare pada bayi akibat virus rotavirus, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Probolinggo, mulai melakukan imunisasi rotavirus kepada bayi.

Kepala Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo, dr. Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, sejak awal Agustus 2023, Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo sudah memulai imuniasi rotavirus ini kepada bayi.

Sasaran usia bayi yang diimunisasi rotavirus ini mulai dari usia dua bulan, tiga bulan, hingga empat bulan. Selain itu imunisasi rotavirus ini sudah dilaksanakan di setiap Puskesmas dan Posyandu di Kota Probolinggo.

“Jadi sasaran imunisasi rotavirus ini total 524 bayi se-Kota Probolinggo, dengan bayi termuda usia dua bulan atau lahir pada Mei 2023,” ujarnya.

Imunisasi diberikan kepada balita ini dengan cara diteteskan di mulut bayi dengan dosis sebanyak 0,5 ml atau setara lima tetes per dosis.

Selain itu, untuk pemberian imunisasi rotavirus ini diberikan tiga kali dengan waktu jatak waktu satu bulan setelah pemberian imunisasi pertama.

Imunisasi rotavirus ini merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk mencegah diare berat pada bayi. Akibat diare berat ini dapat mengakibatkan kematian, serta diare berkepanjangan dapat mengakibatkan stunting.

Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo mencatat, pada 2020, terdapat 1.000 kasus diare pada bayi. Pada tahun 2021 terdapat 946 bayi dengan kasus diare. Pada tahun 2022 terdapat 1.479 bayi dengan kasus diare.

“Dari data tersebut, alhamdulillah tidak ada kasus kematian akibat diare. Namun saya mengimbau kepada orangtua, selain bayinya diimunisasi, juga selalu jaga kebersihan makanan dan lingkungan, agar bayinya tidak terserang diare atau penyakit lain,” katanya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Trending di Kesehatan