Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Budaya · 3 Jul 2023 16:09 WIB

Event Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak Dinilai Sukses, Namun Harus ada Evaluasi


					KEARIFAN LOKAL: Tari Topeng Kaliwungu yang berlangsung di Pantai Watu Pecak Lumajang. (foto: dok) Perbesar

KEARIFAN LOKAL: Tari Topeng Kaliwungu yang berlangsung di Pantai Watu Pecak Lumajang. (foto: dok)

Lumajang,- Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lumajang, Agus Setiawan menyebut, meski event Segoro Topeng Kaliwungu sukses digelar, namun perlu adanya evaluasi mendasar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.

Evakuasi diperlukan agar event yang baru pertama digelar itu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Jika tujuannya hanya untuk mengumpulkan massa, cukup menggelar kegiatan yang meriah, orkes misalnya.

“Kalau hanya ingin ramai saja, lebih mudah bikinnya, tapi kemudian event tersebut tidak bisa menjadi ikon wisata bagi Lumajang,” kata Agus Setiawan, Senin (3/7/2023).

Agus mencontohkan, Kabupaten Jember dan Banyuwangi sudah memiliki event iconik di daerahnya, yakni Gandrung Sewu dan Jember Fashion Carnival. Dua event itu terbukti mampu mendatangkan turis asing.

“Secara keseluruhan saya mengapresiasi event Segoro Topeng. Masukan ini saya sampaikan agar kedepan bisa lebih banyak mendatangkan wisatawan luar daerah ke Lumajang,” katanya.

Disisi lain, Agus juga menyorot penataan parkir kendaraan dan sarana lainnya. Menurutnya, area parkir yang memadai dan sarana pendukung harus dilengkapi agar wisatawan yang datang merasa nyaman.

Agus berharap, kedepan target market pariwisata di Lumajang lebih jelas. Setiap kegiatan atau event pariwisata harus diarahkan dengan target market yang jelas.

“Jika target marketnya wisatawan luar kota atau wisatawan luar negeri maka event pariwisata harus dikemas jauh lebih baik lagi. Promosinya juga harus lebih gencar dan menyasar target wisatawan yang ingin didatangkan,” urai dia.

Segoro Topeng Kaliwungu dalam event South Beach Festival, imbuh Agus, tidak bisa disamakan dengan event lokal lainnya. Sebab, Segoro Topeng merupakan event yang ditujukan sebagai ajang promo wisata.

“Kalau hanya mendatangkan orang lokal berjumlah ribuan, itu sebenarnya hal biasa. Tapi yang seharusnya diincar atau didatangkan adalah wisatawan dari berbagi daerah, termasuk wisatawan asing,” ungkap dia.

“Dengan begitu, ada dampak ekonominya. Misalnya ada peningkatan hunian hotel, rumah makan di Lumajang jadi ramai dan orang bisa menginap di Lumajang sebelum event tersebut,” tambah Agus. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

18 Juli 2025 - 15:00 WIB

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara

6 Juli 2025 - 18:02 WIB

Trending di Budaya