Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Budaya · 3 Jul 2023 16:09 WIB

Event Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak Dinilai Sukses, Namun Harus ada Evaluasi


					KEARIFAN LOKAL: Tari Topeng Kaliwungu yang berlangsung di Pantai Watu Pecak Lumajang. (foto: dok) Perbesar

KEARIFAN LOKAL: Tari Topeng Kaliwungu yang berlangsung di Pantai Watu Pecak Lumajang. (foto: dok)

Lumajang,- Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lumajang, Agus Setiawan menyebut, meski event Segoro Topeng Kaliwungu sukses digelar, namun perlu adanya evaluasi mendasar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.

Evakuasi diperlukan agar event yang baru pertama digelar itu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Jika tujuannya hanya untuk mengumpulkan massa, cukup menggelar kegiatan yang meriah, orkes misalnya.

“Kalau hanya ingin ramai saja, lebih mudah bikinnya, tapi kemudian event tersebut tidak bisa menjadi ikon wisata bagi Lumajang,” kata Agus Setiawan, Senin (3/7/2023).

Agus mencontohkan, Kabupaten Jember dan Banyuwangi sudah memiliki event iconik di daerahnya, yakni Gandrung Sewu dan Jember Fashion Carnival. Dua event itu terbukti mampu mendatangkan turis asing.

“Secara keseluruhan saya mengapresiasi event Segoro Topeng. Masukan ini saya sampaikan agar kedepan bisa lebih banyak mendatangkan wisatawan luar daerah ke Lumajang,” katanya.

Disisi lain, Agus juga menyorot penataan parkir kendaraan dan sarana lainnya. Menurutnya, area parkir yang memadai dan sarana pendukung harus dilengkapi agar wisatawan yang datang merasa nyaman.

Agus berharap, kedepan target market pariwisata di Lumajang lebih jelas. Setiap kegiatan atau event pariwisata harus diarahkan dengan target market yang jelas.

“Jika target marketnya wisatawan luar kota atau wisatawan luar negeri maka event pariwisata harus dikemas jauh lebih baik lagi. Promosinya juga harus lebih gencar dan menyasar target wisatawan yang ingin didatangkan,” urai dia.

Segoro Topeng Kaliwungu dalam event South Beach Festival, imbuh Agus, tidak bisa disamakan dengan event lokal lainnya. Sebab, Segoro Topeng merupakan event yang ditujukan sebagai ajang promo wisata.

“Kalau hanya mendatangkan orang lokal berjumlah ribuan, itu sebenarnya hal biasa. Tapi yang seharusnya diincar atau didatangkan adalah wisatawan dari berbagi daerah, termasuk wisatawan asing,” ungkap dia.

“Dengan begitu, ada dampak ekonominya. Misalnya ada peningkatan hunian hotel, rumah makan di Lumajang jadi ramai dan orang bisa menginap di Lumajang sebelum event tersebut,” tambah Agus. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 75 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya