Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Kesehatan · 29 Mei 2023 18:01 WIB

Jelang Idul Adha, Penjual Hewan Qurban Didata


					Kepala DPKPP, Aries Santoso Perbesar

Kepala DPKPP, Aries Santoso

Probolinggo – Merebaknya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Kota Probolinggo membuat Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) terus meningkatkan kewaspadaan. Untuk mengantisipasi penyebaran LSD, menjelang Idul Adha, DPKPP akan mendata penjual hewan qurban untuk memudahkan pemeriksaan.

Kepala DPKPP Kota Probolinggo, Aries Santoso mengatakan, sebulan menjelang Idul Adha, DPKPP akan mendata penjual hewan qurban. Pendataan ini selalu dilakukan setiap tahun, apalagi tahun ini terkait merebaknya  penyakit LDS yang menjangkiti puluhan sapi di Kota Probolinggo.

“Jadi seperti Idul Adha tahun lalu, serta saat ini adanya LSD maka untuk penjual hewan qurban di Kota Probolinggo akan kami data. Selain itu, pendataan ini juga untuk memudahkan pemeriksaan hewan yang dijual, khususnya sapi,” ujarnya, Senin (29/5/2023).

Untuk pemeriksaan hewan qurban akan dilakukan sepekan sebelum Idul Adha. Hal ini untuk mengetahui apakah hewan-hewan tersebut dalam kondisi sehat atau tidak, serta layak atau tidak untuk dijual.

Tak hanya itu, meskipun Idul Adha masih sekitar sebulan lagi, namun, lalu lintas keluar masuk hewan di Pasar Hewan Wonoasih juga mulai meningkat. Maka dari itu, DPKPP juga akan mengawasi jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Wonoasih.

“Salah satu pengawasan di Pasar Hewan Wonoasih dengan melihat kasat mata, jika terlihat ada tanda – tanda terpapar, maka akan kami tempatkan di lokasi lain, dan tidak diperbolehkan masuk ke dalam pasar,” imbuhnya.

Memang sejak adanya PMK hingga LSD ini, Pasar Hewan Wonoasih tidak dilakukan penutupan, hanya dilakukan pengetatan pengawasan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya pasar hewan liar, yang berisiko untuk penularan PMK, maupun LSD. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional