Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Kesehatan · 29 Mei 2023 18:01 WIB

Jelang Idul Adha, Penjual Hewan Qurban Didata


					Kepala DPKPP, Aries Santoso Perbesar

Kepala DPKPP, Aries Santoso

Probolinggo – Merebaknya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Kota Probolinggo membuat Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) terus meningkatkan kewaspadaan. Untuk mengantisipasi penyebaran LSD, menjelang Idul Adha, DPKPP akan mendata penjual hewan qurban untuk memudahkan pemeriksaan.

Kepala DPKPP Kota Probolinggo, Aries Santoso mengatakan, sebulan menjelang Idul Adha, DPKPP akan mendata penjual hewan qurban. Pendataan ini selalu dilakukan setiap tahun, apalagi tahun ini terkait merebaknya  penyakit LDS yang menjangkiti puluhan sapi di Kota Probolinggo.

“Jadi seperti Idul Adha tahun lalu, serta saat ini adanya LSD maka untuk penjual hewan qurban di Kota Probolinggo akan kami data. Selain itu, pendataan ini juga untuk memudahkan pemeriksaan hewan yang dijual, khususnya sapi,” ujarnya, Senin (29/5/2023).

Untuk pemeriksaan hewan qurban akan dilakukan sepekan sebelum Idul Adha. Hal ini untuk mengetahui apakah hewan-hewan tersebut dalam kondisi sehat atau tidak, serta layak atau tidak untuk dijual.

Tak hanya itu, meskipun Idul Adha masih sekitar sebulan lagi, namun, lalu lintas keluar masuk hewan di Pasar Hewan Wonoasih juga mulai meningkat. Maka dari itu, DPKPP juga akan mengawasi jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Wonoasih.

“Salah satu pengawasan di Pasar Hewan Wonoasih dengan melihat kasat mata, jika terlihat ada tanda – tanda terpapar, maka akan kami tempatkan di lokasi lain, dan tidak diperbolehkan masuk ke dalam pasar,” imbuhnya.

Memang sejak adanya PMK hingga LSD ini, Pasar Hewan Wonoasih tidak dilakukan penutupan, hanya dilakukan pengetatan pengawasan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya pasar hewan liar, yang berisiko untuk penularan PMK, maupun LSD. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Trending di Kesehatan