Menu

Mode Gelap
Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

Religi & Pesantren · 20 Apr 2023 18:42 WIB

Jarak Hilal Terlalu Tipis, Idul Fitri 1444 H Diprediksi Tanggal 22 April


					PANTAU: Proses pemantauan hilal di Pantai Duta Paiton. (foto: Ali Yak'lu) Perbesar

PANTAU: Proses pemantauan hilal di Pantai Duta Paiton. (foto: Ali Yak'lu)

Paiton,- Tim Hisab Rukyat (THR) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo kembali melakukan pemantauan hilal guna menentukan 1 Syawal 1444 Hijriyah di Pantai Duta di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kamis (20/4/2023) petang.

Rombongan THR tiba sekitar pukul 16.00 WIB di lokasi dan langsung mempersiapkan sejumlah alat pemantauan.

Terdapat beberapa alat yang digunakan dalam pemantauan hilal kali ini. Mulai alat tradisional seperti, gawang lokasi dan benang azimut, hingga teleskop yang merupakan alat modern.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Syamsur mengatakan, pemantauan hilal ini dilakukan selama enam menit dari pukul 17.22 – 17.28 WIB.

Namun, selama proses pemantauan berlangsung, hilal gagal terlihat lantaran tebalnya awan hitam yang berada di titik pemantauan

“Rukyatul hilal ini tergantung kondisi cuaca. Jadi kondisi alam sangat menentukan,” katanya, Kamis sore.

Selain itu, posisi hilal yang hanya berada 2,11 derajat di sisi utara matahari dengan ketinggian 1,2 derajat juga menjadi faktor sulitnya melihat hilal.

Sebab lokasinya yang terlalu dekat dengan matahari membuat titik pemantauan menjadi bias oleh sinar matahari.

“Normalnya itu jaraknya tiga derajat, tapi kali ini posisinya sekitar 1 derajat, sehingga bias oleh matahari, ini juga yang menyulitkan,” terangnya.

Dengan hasil tersebut, ini menjadi kali keenam THR Kemenag setempat gagal melihat hilal awal Syawal di lokasi pemantauan Pantai Duta. “Semoga saja tahun-tahun selanjutnya bisa terlihat,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan kesepakatan bersama antara empat menteri agama dari empat negara berbeda yakni, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura (Mabims) disepakati penentuan awal bulan jika jarak hilal sudah berada sekitar 6,4 derajat dari matahari dengan ketinggian enam tiga derajat.

Sehingga, dengan hal ini besar kemungkinan awal Syawal 1444 hijriah, akan jatuh pada Sabtu mendatang. Namun, terlepas dari itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama RI yang digelar Sabtu malam.

“Kami mengimbau agar masyarakat tetap menunggu hasil sidang isbat dari kemenag pusat,” ujarnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan