Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Religi & Pesantren · 20 Apr 2023 18:42 WIB

Jarak Hilal Terlalu Tipis, Idul Fitri 1444 H Diprediksi Tanggal 22 April


					PANTAU: Proses pemantauan hilal di Pantai Duta Paiton. (foto: Ali Yak'lu) Perbesar

PANTAU: Proses pemantauan hilal di Pantai Duta Paiton. (foto: Ali Yak'lu)

Paiton,- Tim Hisab Rukyat (THR) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo kembali melakukan pemantauan hilal guna menentukan 1 Syawal 1444 Hijriyah di Pantai Duta di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kamis (20/4/2023) petang.

Rombongan THR tiba sekitar pukul 16.00 WIB di lokasi dan langsung mempersiapkan sejumlah alat pemantauan.

Terdapat beberapa alat yang digunakan dalam pemantauan hilal kali ini. Mulai alat tradisional seperti, gawang lokasi dan benang azimut, hingga teleskop yang merupakan alat modern.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Syamsur mengatakan, pemantauan hilal ini dilakukan selama enam menit dari pukul 17.22 – 17.28 WIB.

Namun, selama proses pemantauan berlangsung, hilal gagal terlihat lantaran tebalnya awan hitam yang berada di titik pemantauan

“Rukyatul hilal ini tergantung kondisi cuaca. Jadi kondisi alam sangat menentukan,” katanya, Kamis sore.

Selain itu, posisi hilal yang hanya berada 2,11 derajat di sisi utara matahari dengan ketinggian 1,2 derajat juga menjadi faktor sulitnya melihat hilal.

Sebab lokasinya yang terlalu dekat dengan matahari membuat titik pemantauan menjadi bias oleh sinar matahari.

“Normalnya itu jaraknya tiga derajat, tapi kali ini posisinya sekitar 1 derajat, sehingga bias oleh matahari, ini juga yang menyulitkan,” terangnya.

Dengan hasil tersebut, ini menjadi kali keenam THR Kemenag setempat gagal melihat hilal awal Syawal di lokasi pemantauan Pantai Duta. “Semoga saja tahun-tahun selanjutnya bisa terlihat,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan kesepakatan bersama antara empat menteri agama dari empat negara berbeda yakni, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura (Mabims) disepakati penentuan awal bulan jika jarak hilal sudah berada sekitar 6,4 derajat dari matahari dengan ketinggian enam tiga derajat.

Sehingga, dengan hal ini besar kemungkinan awal Syawal 1444 hijriah, akan jatuh pada Sabtu mendatang. Namun, terlepas dari itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama RI yang digelar Sabtu malam.

“Kami mengimbau agar masyarakat tetap menunggu hasil sidang isbat dari kemenag pusat,” ujarnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan