Erupsi Semeru 2021 Jadi Film Dokumenter ‘Usap Pilu Semeru’

Lumajang, – Media massa tidak hanya sekadar memberikan informasi kepada masyarakat. Media juga berfungsi untuk memberikan sebuah pandangan tertentu sehingga masyarakat memiliki sikap atas permasalahan sosial yang sedang terjadi.

Fungsi inilah yang dimiliki film dokumenter, sebuah media yang masih dianggap pinggiran karena dikenal “berat” dan membosankan.

Meskipun begitu, film dokumenter merupakan salah satu media yang tidak hanya menampilkan masalah sosial dari permukaan saja, tapi juga dari perspektif lainnya.

Seperti peristiwa Erupsi Gunung Semeru, yang terjadi pada sore hari, tanggal 4 Desember 2021 silam. Peristiwa bencana yang terjadi saat itu ternyata menimbulkan rasa solidaritas yang begitu tinggi dari masyarakat Indonesia dan dunia kepada para korban Awan Panas Guguran (APG) Semeru.

Hal ini disebabkan karena eksploitasi besar-besaran yang dilakukan media massa kepada para korban. Sehari setelah gempa, media massa tidak henti-hentinya memberikan kabar terbaru soal gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

Sehingga, masyarakat di luar Lumajang dan Jawa Timur berpikiran bahwa erupsi Semeru yang terjadi memang sangat dahsyat dan memakan banyak korban jiwa.

Namun ada banyak cerita yang lebih positif di sana sehingga gambaran kesedihan itu tidak mendominasi pikiran masyarakat tentang peristiwa bencana yang terjadi.

Seperti film dokumenter Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang yang baru dirilis pada Selasa (7/3/2023), yang berjudul Usap Pilu Semeru.

Film dokumenter itu banyak bercerita tentang bagaimana para penyintas (survivor / korban bencana yang selamat) tetap punya semangat untuk terus bertahan hidup.

Hal itupun diucapkan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Menurutnya, peran media televisi (TV) maupun online sangatlah penting untuk memberikan segala informasi seputar Kabupaten Lumajang.

Film tersebut adalah hasil dari kumpulan video dari berbagai sumber, sebagai gambaran proses penanganan kejadian bencana erupsi Semeru.

Baca Juga  Polisi Beber Pelaku Pencurian Emas, Seorang Dibebaskan

Mulai dari proses evakuasi korban hingga rekonstruksi dan langkah percepatan pembangunan hunian relokasi. “Secara khusus saya mengapresiasi Bang Iwan dari TV One dan Mas Rohman dari Kompas TV,” katanya.

Menurutnya, dari latar belakang mereka sebagai media TV tentu terdapat beberapa gambaran yang perlu didokumentasi secara utuh.

“Sebab, latar belakangnya dari media televisi dan mendapatkan beberapa gambaran yang perlu didokumentasi menjadi gambaran secara utuh. Dan teman-teman Dinas Kominfo baik yang editing maupun crew yang mengikuti saya dan bunda dalam penanganan bencana erupsi Semeru,” jelasnya.

Bupati juga tidak lupa mengucapan terimakasih kepada kepada para relawan TNI, Polri, pemerintah pusat hingga daerah yang secara maksimal melakukan penanganan sebagai upaya mengusap kepiluan warga terdampak erupsi Semeru, 4 Desember 2021 lalu.

Untuk diketahui, premiere film tersebut ditayangkan di Bioskop Mopic Cinema Lumajang dan Platform Media Sosial Akun Youtube resmi milik Pemerintah Kabupaten Lumajang. (*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Pusat Oleh-oleh Ketapang Kota Probolinggo Kini Tidak Seramai Dulu, Mengapa?

Probolinggo,- Kota Probolinggo memiliki pusat oleh-oleh di jalur Pantura Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, yang selalu …