Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Kesehatan · 1 Nov 2022 15:46 WIB

Waspada! 24 Warga Lumajang Suspek Penyakit Kencing Tikus


					Waspada! 24 Warga Lumajang Suspek Penyakit Kencing Tikus Perbesar

Lumajang,- Sepanjang tahun 2022, sedikitnya 24 warga di Kabupaten Lumajang terdeteksi terinfeksi penyakit leptospirosis (penyakit bakteri yang menyebar melalui air seni hewan terinfeksi).

Koordinatot Sub Substansi Penyakit Menular dan Tidak Menular (Dinkes P2KB) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang, Askap Hariyanto mengatakan, dari 24 pasien yang yang suspek leptospirosis, 3 orang diantaranya dinyatakan positif terjangkit.

“Tiga pasien yang dinyatakan positif itu terjadi pada bulan Juli yang lalu, dan sekarang mereka sudah dinyatakan sembuh total,” kata Askap, Selasa (1/11/2022).

Ia menyebut, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan guna mencegah dan mengobati penyakit ini. Terlebih, penyakit ini tidak selalu menunjukkan gejala.

Ia meminta masyarakat mengetahui gejala dari leptospirosis, seperti demam, pusing dan nyeri otot. Demam yang ditimbulkan, mirip dengan efek yang ditmbulkan akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Demamnya lebih tinggi DBD, biasanya lebih spesifik ke otot betis nyerinya, ada juga kekuningan di mata tapi itu jarang ditemukan,” jelas dia.

Jika ditemukan adanya gejala meskipun tidak berat, imbuhnya, masyarakat diharapkan segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Sementara itu, papar Askap, penyebab terjadinya penyakit leptospirosis ini diakibatkan karena kencing tikus yang terinfeksi oleh bakteri leptospira.

“Memang penyakit ini tidak menular. Tetapi dari tikus yang membawa bakteri dari urinnya semisal dari lingkungan dan makanan yang kotor seperti selokan yang sering digenangi oleh air sehingga kalau ada seseorang yang terluka, tentu sangat mudah terinfeksi,” terangnya.

Untuk itu, Askap mengimbau kepada masyarakat agar terus menjaga kebersihan llingkungan sekitar rumahnya. Tujuannya, agar dijauhkan dari penyakit suspek leptospirosis tersebut.

“Untuk masyarakat Lumajang, saya imbau agar terus melakukan kebersihan dilingkungannya masing-masing. Apabila ada sisa makan segera dibakar saja agar tidak mengundang tikus datang dan berkeliaran di dalam rumah,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan