Menu

Mode Gelap
Akademisi Desa Aparat Penegak Hukum Serius Berantas Miras di Probolinggo Tanggul Kampung Renteng di Lumajang Rusak, Butuh Perbaikan Segera Desakan Pencopotan Kades Temenggungan Usai Tragedi Pesta Miras kian Menguat Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar Hilang Saat Cari Rumput, Pria di Pasuruan Ditemukan Meninggal di Sungai Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

Pemerintahan · 9 Okt 2022 19:49 WIB

Datangi Probolinggo, Menko PMK Soroti Stunting


					Datangi Probolinggo, Menko PMK Soroti Stunting Perbesar

Probolinggo – Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy berkunjung ke Probolinggo, Minggu (9/10/2022). Tujuannya untuk mendatangi kegiatan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Probolinggo dan bertakziah ke rumah korban Tragedi Kanjuruhan asal Probolinggo.

Di sela-sela kedua kegiatan itu, Muhadjir juga menyoroti angka stunting di Probolinggo yang terbilang cukup banyak. Salah satu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu mengatakan, angka stunting di Kabupaten Probolinggo mencapai 23,3 persen dari jumlah populasi balita. Artinya, dengan data tersebut, setidaknya terdapat dua dari 10 balita mengalami stunting.

Di sisi lain pemerintah pusat menargetkan, pada 2024 nanti, angka stunting sudah harus menyisakan maksimal 14 persen dari total populasi balita. Oleh sebabnya, angka stunting yang ada di Probolinggo harus mampu ditekan.

“Sudah ada Perpres (Peraturan Presiden, Red.) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Makanya baik pemerintah kota/kabupaten harus serius menangani stunting ini,” katanya pasca menghadiri resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu melanjutkan, keseriusan menangani stunting ini juga harus didukung dana memadai. Oleh sebabnya, dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada masing-masing daerah, harus ada anggaran yang dialokasikan untuk penanganan stunting.

“Pembiayaan untuk stunting ini secara gotong-royong, dari pusat sampai daerah. Makanya daerah itu harus menyiapkan dalam anggarannya,” ujarnya.

Tak hanya dari APBD, ia juga meminta, para kepala desa bisa membantu program penanganan stunting tersebut melalui dana desa (DD). Bahkan, semua kepala desa harus mampu mendata jumlah balita dan ibu hamil yang ada di desanya masing-masing.

“Dana desa harus ada menu untuk pengalokasian pencegahan stunting. Makanya saya minta, kepala desa harus tahu persis jumlah warganya yang hamil, termasuk jumlah balitanya, agar pengalokasiannya sesuai,” ujarnya.

Lebih dari itu, ia mengamini salah satu penyebab utama terjadinya stunting adalah kurangnya asupan gizi. Oleh sebab itu, ia meminta para ibu hamil dan ibu menyusui agar mencukup kebutuhan gizi bayinya.

“Gizi terbaik itu adalah ASI (Air Susu Ibu, Red.). Dan jangan menganggap, susu instan atau susu pengganti itu lebih baik, sama sekali tidak,” katanya.

Muhadjir pun menyadari, pencegahan stunting ini tidak mudah untuk dilakukan oleh pemerintah saja. Pihaknya menilai, peran dari tokoh agama sangat dibutuhkan, mengingat kearifna lokal masyarakat Indonesia masih banyak yang lebih mematuhi ajakan tokoh agama daripada ajakan yang berasal dari sumber lainnya.

“Kami juga meminta kepada PDM, PCNU, termasuk MUI untuk membantu pemerintah dalam mencegah stunting ini,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua PDM Kabupaten Probolinggo, Fauzi mengatakan, pihaknya siap membantu program pemerintah tersebut. Pihaknya akan mengajak masyarakat melakukan pencegahan stunting melalui pengajian umum atau pengajian rutin yang dilakukannya di tiap-tiap kecamatan.

“Sebagai ormas yang berbasis keagamaan, kami akan menyampaikannya sesuai dengan kapasitas kami, yakni dengan cara dakwah, baik di seminar atau pun pengajian,” katanya. (*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Jember Ajukan Bantuan Listrik Gratis untuk 7 Ribu Warga Miskin, ini Kata PLN

10 Mei 2025 - 19:35 WIB

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Trending di Pemerintahan