Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Peristiwa · 9 Sep 2022 12:48 WIB

Jembatan Gantung Runtuh saat Dilintasi, Puluhan Pelajar SMP Terjun Sungai


					Jembatan Gantung Runtuh saat Dilintasi, Puluhan Pelajar SMP Terjun Sungai Perbesar

Pajarakan,- jembatan gantung yang berada di perbatasan Desa Kapasan Kulon, Kecamatan Pajarakan dengan Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, ambrol Jum’at (9/9/22) pagi. Insiden ini menyebabkan puluhan pelajar terluka.

Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 08.00 WIB, sekitar 600 pelajar Sekolah Menengah Pertama(SMP) Negeri 1 Pajarakan, sedang jalan sehat dalam rangka hari olahraga nasional.

Salah satu rute yang dilalui, adalah jembatan gantung berbahan besi peninggalan Belanda sepanjang sekitar 40 meter dengan lebar sekitar 1,2 meter. Sungai itu membentang diatas anak Sungai Pekalen

Saat regu ketiga melintas tepat di tengah jembatan, tetiba jembatan ambrol sehingga puluhan pelajar dan sejumlah guru pembimbing terjun ke sungai. Sebagian, masih bergelantungan di badan jembatan.

Salah satu siswa SMPN Pajarakan I mengatakan, saat itu puluhan siswa dan siswi teman sekolahnya melintas di jembatan ters

“Kami mekintasi jembatan dari arah barat ke timur, tetiba jembatan tersebut ambruk. Banyak yang jatuh ke sungai, banyak yang luka,” kata salah satu siswa yang ikut jalan sehat, Ramadini Purnama Putra (15).

Kepala SMP Negeri I Pajarakan, Arif Syamsul Hadi menyebut, jalan tersebut rutin digelar setiap tahun tepat saat hari olahraga nasional. “Diikuti oleh semua kelas, dari kelas satu, dua, dan tiga,” paparnya.

Saat kejadian, dijelaskan Arif, ia juga berada di lokasi untuk mengawasi dan mengarahkan jalan sehat. Begitu jembatan runtuh, ia langsung memeriksa Kondisi siswanya di dasar sungai.

“Ada empat puluhan orang yang luka, kemudian dibawa ke Puskesmas Pajarakan. Selain pelajar, guru pembimbing juga ada yang jadi korban,” ujar Arif.

Warga sekitar jembatan, Hariadi (50) mengatakan, jembatan itu terakhir kali diperbaiki pada tahun 2001 lalu. Saat ini, kondisi jembatan memang tidak sekokoh beberapa tahun sebelumnya.

“Ya jembatan ini merupakan jalur alternatif warga setempat untuk ke Kecamatan Pajarakan, Pesantren Genggong atau ke Kecamatan Kraksaan. Karena kalau lewat selatan itu jauh dan muter,” terangnya.(*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa