Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Peristiwa · 7 Sep 2022 20:19 WIB

Mahasiswa Lumajang Turun Jalan Tolak Kenaikan Harga BBM


					Mahasiswa Lumajang Turun Jalan Tolak Kenaikan Harga BBM Perbesar

Lumajang,- Ratusan mahasiswa di Kabupaten Lumajang menerobos blokade aparat kepolisian saat berunjuk rasa di Kantor DPRD Lumajang, Rabu (7/9/22). Demo ini sebagai buntut sikap mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pantauan PANTURA7.com, mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) setibanya di gedung dewan, meminta bertemu dengan pimpinan DPRD Lumajang.

Para pendemo mendesak para wakil rakyat melakukan diskusi terbuka dengan massa. Namun yang hadir hanya tiga orang, yakni Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Anang Ahmad Syaifudin, Wakil Ketua Bukasan dan Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Dermawan.

Dalam kesempatan itu, massa menyampaikan 4 tuntutan. Pertama, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan kedua menuntut pemerintah memberantas penyalahgunaan penerima manfaat BBM bersubsidi.

Tuntutan ketiga, mnuntut pemerintah bekerja optimal dengan mengedepankan kepentingan rakyat dan membuka ruang partisipasi terutama masalah energi, terakhir menjamin keberpihakan DPRD Kabupaten Lumajang dalam memberikan pelayanan terbaik.

“Jika yang terjadi adalah penyaluran subsidi BBM yang tidak tepat sasaran, maka pemerintah seharusnya mengambil langkah taktis untuk memberantas penyalahgunaan penerima manfaat BBM bersubsidi, bukannya malah menaikkan harga BBM dengan mengorbankan masyarakat,” kata korlap aksi, Bahrul Ulum.

Sementara Wakil Ketua DPRD kabupaten Lumajang, Bukasan berjanji, aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa akan ia sampaikan ke pemerintah pusat.

“Dengan adanya kenaikan BBM ini pasti ada gejolak, mudah mudahan gejolak ini jangan sampai menjadi suasana yang tidak kondusif,” ujarnya.

Selain itu, ia berharap, agar pemerintah pusat bisa mendengar anspirasi dari mahasiswa yang menyuarakan suara rakyat. “Aspirasinya akan kami sampaikan ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan aspirasi ini bisa dipertimbangkan,” tuturnya.

Tidak hanya itu, imbuhnya,bpenyaluran bansos sebagai imbas dari kenaikan BBM, harus dikawal bersama agar potensi penyimpangan bisa diredam.

“Mudah-mudahan di Kabupaten Lumajang tidak terjadi apa-apa, semua aksi demonstrasi akan diterima di ruangan ini, biar ada rasa memiliki bahwa ini adalah ruangan rakyat juga kawan-kawan mahasiswa juga,” pungkasnya. (*)

Penulis: Asmadi
Editor: Efendi Muhamad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa