Menu

Mode Gelap
Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

Peristiwa · 27 Jul 2022 19:49 WIB

Jelang HUT Kemerdekaan, Penjual Bendera Merah Putih Marak


					Jelang HUT Kemerdekaan, Penjual Bendera Merah Putih Marak Perbesar

Pajarakan,- Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Indonesia, sejumlah penjual Bendara Merah Putih mulai ramai di sepanjang Jalan Raya Pantura Probolinggo – Situbondo.

Salah satunya Evan, warga asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menjadi penjual bendera musiman. Ia mengaku, berangkat dari Garut ke Probolinggo, Minggu (24/7/2022) lalu bersama 43 rekannya untuk menjual berbagai eksesoris Bendera Merah Putih di sejumlah daerah di Jatim.

Evan dan kawan-kawan berjualan bendera di Probolinggo, Bondowoso, Pasuruan, dan Situbondo. Di Kabupaten Probolinggo sendiri terdapat 10 orang dari Garut (rombongan Evan) yang berjualan bendera.

“Kelompok saya ada 10 orang. Kami ngontrak rumah di Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan. Jadi di setiap kabupaten itu disediakan satu Mobil Gran Max untuk operasional,” kata Evan, Rabu (27/7/2022).

Untuk harga kasesoris bendera yang ia jual paling murah Rp10.000 per biji dan yang paling mahal Rp400.000.

“Yang bendera kecil ini Rp10 ribuan, kalau yang panjang Rp400 ribuan. Itu kan kadang masih ditawar sama pembeli. Ya paling mentok biasanya saya dapat Rp1 jutaan sampai saya balik ke Garut,” ucapnya.

Lebih lanjut Evan menjelaskan, dirinya pernah tertipu oleh bembeli dengan jumlah uang sekitar Rp 500 ribu. Saat itu, ia sedang membereskan barang jualannya dan si pembeli menyembunyikan barang dagangannya ke dalam tasnya.

“Kan orang itu nanya-nanya bendera sampai saya keluarin semua benderanya tapi hanya satu yang dibeli. Setelah itu saya beresin bendera itu dan saya baru sadar kalau bendera saya itu ada yang dibawa kabur saat saya hitung hasil di kontrakan. Dan kebetulan hari itu hanya ada satu pembeli itu saja,” curhatnya.

“Di sini sampai tanggal 17 Agustus, setelah itu saya balik ke Garut. Tanggal 17 itu final jualan saya sudah,” pungkasnya. (*) 

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Trending di Peristiwa