Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Peristiwa · 27 Jul 2022 19:49 WIB

Jelang HUT Kemerdekaan, Penjual Bendera Merah Putih Marak


					Jelang HUT Kemerdekaan, Penjual Bendera Merah Putih Marak Perbesar

Pajarakan,- Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Indonesia, sejumlah penjual Bendara Merah Putih mulai ramai di sepanjang Jalan Raya Pantura Probolinggo – Situbondo.

Salah satunya Evan, warga asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menjadi penjual bendera musiman. Ia mengaku, berangkat dari Garut ke Probolinggo, Minggu (24/7/2022) lalu bersama 43 rekannya untuk menjual berbagai eksesoris Bendera Merah Putih di sejumlah daerah di Jatim.

Evan dan kawan-kawan berjualan bendera di Probolinggo, Bondowoso, Pasuruan, dan Situbondo. Di Kabupaten Probolinggo sendiri terdapat 10 orang dari Garut (rombongan Evan) yang berjualan bendera.

“Kelompok saya ada 10 orang. Kami ngontrak rumah di Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan. Jadi di setiap kabupaten itu disediakan satu Mobil Gran Max untuk operasional,” kata Evan, Rabu (27/7/2022).

Untuk harga kasesoris bendera yang ia jual paling murah Rp10.000 per biji dan yang paling mahal Rp400.000.

“Yang bendera kecil ini Rp10 ribuan, kalau yang panjang Rp400 ribuan. Itu kan kadang masih ditawar sama pembeli. Ya paling mentok biasanya saya dapat Rp1 jutaan sampai saya balik ke Garut,” ucapnya.

Lebih lanjut Evan menjelaskan, dirinya pernah tertipu oleh bembeli dengan jumlah uang sekitar Rp 500 ribu. Saat itu, ia sedang membereskan barang jualannya dan si pembeli menyembunyikan barang dagangannya ke dalam tasnya.

“Kan orang itu nanya-nanya bendera sampai saya keluarin semua benderanya tapi hanya satu yang dibeli. Setelah itu saya beresin bendera itu dan saya baru sadar kalau bendera saya itu ada yang dibawa kabur saat saya hitung hasil di kontrakan. Dan kebetulan hari itu hanya ada satu pembeli itu saja,” curhatnya.

“Di sini sampai tanggal 17 Agustus, setelah itu saya balik ke Garut. Tanggal 17 itu final jualan saya sudah,” pungkasnya. (*) 

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Trending di Peristiwa