Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Kesehatan · 23 Jun 2022 18:44 WIB

Warga Masih Takut Konsumsi Daging Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Probolinggo Jamin Aman


					Warga Masih Takut Konsumsi Daging Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Probolinggo Jamin Aman Perbesar

Probolinggo,- Penyebaran Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) di Indonesia, hingga saat ini belum dapat dikendalikan. Dampaknya, masyarakat enggan mengkonsumsi daging sapi, bahkan harga jual sapi ikut anjlok.

Padahal, hari raya qurban sudah di depan mata. Seperti yang lazim diketahui, memotong sapi dan kambing merupakan kebiasaan yang dilakukan umat Islam mengingat melimpahnya hewan yang dikurbankan warga.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) pun ‘turun gunung’. Sosialisasi dan edukasi secara masif dilakukan agar phobia terhadap daging hewan yang terpapar PMK berkurang.

Seperti yang dilakukan petugas Disperta Kabupaten Probolinggo di Pasar Wangkal, Kecamatan Gading, Kamis (23/6/22). Sejumlah pedagang daging dikumpulkan dan diberikan pemahaman soal PMK.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian dan Peternakan (Diperta) Kabupaten Probolinggo, Nicolas Nuryuliaton mengatakan, sosialisasi dilakukan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa daging hewan yang terpapar PMK masih aman dikonsumsi oleh manusia.

“Ya memang (benar) penyakit PMK ini tidak menular ke manusia, asalkan dimasak dengan benar direbus dengan benar selama 30 menit baru setelah itu diolah,” katanya.

Nico mengingatkan, masyarakat setelah membeli daging sapi di pasar, tidak langsung dicuci melainkan langsung direbus selama 30 menit. Karena jika dicuci dikhawatirkan penyebaran PMK semakin merebak.

“Kalau langsung dicuci itu kan nantik airnya ke selokan dan kemudian diminum oleh hewan lain, itu yang khawatir menyebarnya lewat itu. Makanya setelah mendapatkan daging dari pasar, alangkah baiknya langsung direbus saja selama 30 menit dan jika tidak mau langsung diolah bisa di diamkan di lemari es selama 1×24 jam masih aman,” imbuh dia.

Saat ini, dikatakan Nico, banyak masyarakat yang beralih ke daging ayam untuk bahan baku pentol lantaran khawatir tertular PMK jika menggunakan daging sapi. Oleh karenanya, ia menghimbau masyarakat tidak takut berlebihan.

“Harapan kami, masyarakat tidak takut untuk mengkonsumsi produk hewan khususnya daging sapi, karena PMK tidak akan menular ke manusia asalkan sesuai dengan arahan yang kami sampaikan itu. Apalagi daging produk RPH kami, insyaallah aman dan sesuai dengan SOP yang berlaku saat ini,” tuturnya memungkasi. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Trending di Kesehatan