Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Ekonomi · 13 Jun 2022 15:34 WIB

Blusukan ke Kandang Sapi, Walikota Pantau PMK


					MEMANTAU: Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidn blusukan ke kandang dan berbincang-bincang dengan sejumlah peternak sapi di Kota Probolinggo. Perbesar

MEMANTAU: Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidn blusukan ke kandang dan berbincang-bincang dengan sejumlah peternak sapi di Kota Probolinggo.

Probolinggo – Meningkatnya sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi atensi Pemkot Probolinggo. Untuk memastikan penanganan sapi yang terjangkit PMK serta melihat kondisi sapi, Walikota Habib Hadi Zainal Abidn mendatangi dan melihat sapi di beberapa kandang peternak, Senin (13/6/2022).

Sejumlah kandang didatangi Walikota beserta Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo. Walikota blusukan ke kandang dan berbincang-bincang dengan sejumlah peternak.

Rata-rata, sapi yang terkena PMK ini sudah mendapat perawatan dan dalam masa penyembuhan. Selain mendapat perawatan dari petugas Dispertahankan, pemilik sapi juga melakukan perawatan ekstra. Salah satunya pemberian jamu campuran kunyit dan beberapa bahan lain.

“Kami melalui Dispertahankan terus melakukan pendataan kepada sapi-sapi yang terjangkit PMK. Sehingga kami dapat melakukan penanganan dan alhamdulillah, dari data Dispertahankan, sudah banyak sapi yang sembuh, serta sapi yang dalam proses penyembuhan,” ujar Habib Hadi.

Sementara itu Dispertahankan melaporkan, jumlah sapi yang positif PMK di Kota Probolinggo mencapai sekitar 600 ekor. Jumlah sapi yang sembuh mencapai sekitar 200 ekor dan serta dua sapi dilaporkan mati.

Sedangkan 400 sapi lainnya dalam penanganan hingga dalam proses penyembuhan.

Tak hanya memantau sapi yang terjangkit PMK, walikota juga memberikan cairan disinfektan kepada peternak. Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan PMK, sambil menunggu obat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Pemkot Probolinggo sudah membentuk tim satgas yang nantinya mengambil alih untuk penanganan PMK. Sehingga ke depan dapat meringankan beban peternak khususnya dalam pengobatan terhadap sapi yang terjangkit PMK,” imbuh walikota.

Sementara, salah satu peternak sapi asal Kelurahan Sukoharjo, Andre mengatakan, sejak empat ekor sapinya terpapar PMK, ia harus mengeluarkan biaya ekstra setiap harinya sekitar Rp80 ribu untuk pengobatan dan jamu sapinya.

“Berawal satu ekor yang terjangkit, tak lama kemudian tiga sapi saya lainnya juga terjangkit. Atas saran dan pengobatan dokter hewan Dispertahankan, alhamdulillah tiga ekor sapi saya sudah mulai membaik. Tinggal satu ekor yang masih dalam kondisi parah,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi