Menu

Mode Gelap
Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

Wisata · 12 Jun 2022 00:09 WIB

Eksotika Bromo Kembali Digelar, Suguhkan Tarian Khas Daerah hingga Kidung Tengger 


					Eksotika Bromo Kembali Digelar, Suguhkan Tarian Khas Daerah hingga Kidung Tengger  Perbesar

Probolinggo,- Festival Eksotika Bromo kembali digelar di lautan pasir Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Sabtu-Minggu (11-12/6/22) sore. Sejumlah tarian khas daerah hingga kolosal kidung tengger disajikan dalam event ini.

Beberapa kesenian tari yang tampil di hari pertama, diantaranya Rampak Jaranan WBTB Jawa Timur, Rampak Barong Tengger dan Reyog Sardulo Djojo. Meski tampil dibawah cuaca dingin, tak mempengaruhi penampilan para penari.

Tak hanya itu, ribuan penonton tampak terlihat menyaksikan event tahunan itu. Eksotisme yang disajikan penari, tak ketinggalan memantik para fotografer untuk mengabadikan.

Dirjen Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Reza Pahlevi mengatakan, Gunung Bromo selain bagus wisata alamnya, event yang diadakan juga cukup eksotik karena mengangkat nilai-nilai budaya daerah.

“Kita berharap dengan event ini, selain lebih mempromosikan wisata di Gunung Bromo, juga memberdayakan UMKM baik perajin batik hingga kuliner sehingga dapat lebih baik,” ujar Reza.

Reza menyebut, event ini dapat digelar setiap tahun, sehingga dapat mendatangkan wisatawan yang lebih banyak di kawasan wisata Gunung Bromo.

“Dengan banyaknya event digelar serta penerbangan domestik yang tidak lagi menggunakan rapid tes, kedepan destinasi wisata di seluruh Indonesia akan kembali bangkit dan normal,” imbuh dia.

Pada hari pertama, festival ditutup dengan pagelaran sendratari kolosal kidung Tengger. Sendratari ini menceritakan Joko Seger dan Roro Anteng yang ingin memiliki anak, yang kemudian berjanji akan mengorbankan anaknya jika dikemudian hari memiliki anak.

Namun, setelah pasangan suami-istri itu dikaruniai anak sejumlah 25 orang, timbul rasa kasihan sehingga janji untuk mengorbankan anak akhirnya diingkari.

Namun janji itu terus ditagih oleh Sang Hyang Widi. Akhirnya, anak terakhir mereka yang bernama Raden Kusuma, terpaksa dikorbankan pada tanggal 15 bulan purnama, yang dikemudian hari dikenal dengan istilah Kasada (Larung Sesaji ke dalam kawah Bromo).

Pemeran Roro Anteng, Ocvalika Harlis Natasya (20) mengaku cukup antusias untuk memerankan sosok Roro Anteng dalam drama kolosal khas warga Tengger itu.

Dara asal Surabaya ini mengatakan, terlibat dalam sendratari kolosal berarti ikut melestarikan budaya daerah. Meski harus berlatih selama 2 hari, namun tak menyurutkan semangatnya mendalami karakter Roro Anteng.

“Saya sempat mendalami dan terbawa karakter, karena Roro Anteng dalam cerita itu sangat mencintai anaknya yang terakhir, Raden Kusuma. Senang dalam kolosal ini, saya dapat memerankan Roro Anteng dengan sempurna,” girangnya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan