Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar Terisolasi Akibat Banjir Lahar Semeru, Puluhan Siswa SD Tak Bisa Sekolah Coret ‘Police Killed People’ Dua Pemuda Dibekuk Polisi

Kesehatan · 5 Jun 2022 16:16 WIB

Vaksin Belum Datang, Hewan Terpapar PMK Wajib Isolasi


					ISOLASI: Ternak yang terpapar PMK wajib isolasi guna mencegah penularan. (foto: Kominfo Kab. Probolinggo) Perbesar

ISOLASI: Ternak yang terpapar PMK wajib isolasi guna mencegah penularan. (foto: Kominfo Kab. Probolinggo)

Kraksaan,- Ternak yang terindikasi telah ferpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) harus menjalani isolasi dan dipisahkan dari ternak yang lain. Selain itu, penyemprotan disinfektan ke seluruh sudut kandang juga harus dilakukan.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan selama ternak menjalani isolasi, siapapun tidak boleh keluar masuk kandang tanpa memakai semprotan disinfektan. Sebab siapapun bisa menularkan penyakit.

“Misalnya ada tetangga ingin melihat bagaimana sapinya, itu tidak boleh. Biarkan saja sudah sapinya diisolasi sampai sembuh. Kalau bisa ada tempat celup kaki didepan kandang karena virus ini walaupun hewan itu sudah sembuh masih bisa bertahan di tubuhnya 6 bulan hingga 2,5 tahun. Bahkan ada yang bilang sampai 3 tahun,” katanya.

Menurut Niko, sapi atau ternak lain yang terpapar PMK harus diisolasi di dalam kandang sampai sehat. Selama sakit, sapi itu kalau tidak mau makan harus dikasih apa saja.

“Boleh dikasih madu. Mulutnya yang luka-luka diberi madu supaya cepat sembuh. Ternak yang terpapar PMK dan menjalani isolasi boleh diberikan ramuan herbal.,” jelas dia.

“Jika sakit dan tidak mau makan, rumputnya dicacah kecil-kecil kemudian disuapi saja. Yang penting sapinya bisa makan. Yang penting selalu koordinasi dengan dokter hewan maupun petugas teknis peternakan kecamatan setempat,” ia menambahkan.

Niko menyebut, ketika dalam proses isolasi biarkan dokter hewan dan petugas teknis peternakan setempat akan memberikan pengobatan sesuai dengan simtomatis atau gejalanya sambil menunggu vaksin.

“InshaAllah, vaksinnya ada dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena pemerintah sudah mengimpor vaksin dari Prancis sebanyak 3 juta. Vaksin yang diimpor itu adalah vaksin serotipe O untuk PMK,” urai Niko. (*)

 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional