Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Ekonomi · 5 Apr 2022 16:52 WIB

Duh! Minyak Goreng Curah di Kota Probolinggo Masih Kosong


					Duh! Minyak Goreng Curah di Kota Probolinggo Masih Kosong Perbesar

Probolinggo,– Meski ketersediaan minyak goreng kemasan di Kota Probolinggo sudah melimpah, namun kondisi itu nyatanya berbanding terbalik dengan stok minyak goreng curah. Minyak goreng jenis ini masih langka.

Dari pantauan PANTURA7.com, Selasa (5/4/22), minyak goreng curah di sejumlah pedagang di Pasar Baru maupun di kompleks ruko Jl. Pahlawan, justru kosong. Pedagang mengaku sudah lama tidak menjual minyak goreng curah.

Bahkan, dikatakan pedagang, kekosongan minyak goreng curah ini sudah terjadi sejak 3 bulan yang lalu. Toko klontong dan sudah tidak mendapat kiriman dari distributor.

“Saya sudah tiga bulan yang lalu tidak lagi mendapat kiriman minyak goreng curah. Dalam satu minggu, kiriman minyak goreng curah yang dikirim ke toko saya tidak sampai satu drum,” kata salah satu pemilik toko bahan pokok di Pasar Baru, Adi Gunawan.

Dijelaskan Adi, harga minyak goreng curah sendiri sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), berada di kisaran Rp 14 ribu per liter. “Meski terjangkau, namun, ketersediaan minyak goreng curah ini sulit didapat,” keluh dia.

Ia berharap, minyak goreng curah ini kembali tersedia di pasaran agar konsumen tidak kebingungan. “Bisa dibagi rata setiap toko jika memang stoknya terbatas,” harap dia.

Hal senda di lungkapkan oleh pemilik toko sembako di kompleks Ruko Jl. pahlawan, Adi Sunarko. Ia menyebut, sejak tiga bulanan ini ia tidak bisa memenuhi pelanggan yang biasa membeli minyak goreng curah di tokonya.

“Mending harganya mahal namun stoknya melimpah, sehingga para pedagang kecil atau ibu rumah tangga bisa berjualan kue atau memasak. Distributor minyak goreng curah mengaku stok minyak goreng curah bener-bener kosong,” ujarnya.

Ia khawatir, jika kondisi ini terus berlanjut para pedagang kaki lima (PKL) banyak yang gulung tikar. “Sebab minyak goreng kemasan mahal, sementara minyak goreng curah langka,” Adi Sunarko memungkasi. (*)

Penulis : Hafiz Rozani
Editor : Efendi Muhammad
Punlisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi