Menu

Mode Gelap
Duh! Bayi Perempuan Ditemukan di Pos Ronda Pohsangit Leres Probolinggo, Sengaja Dibuang? Tak Ditahan, Dua Pemuda Pelaku Vandalisme di Kota Pasuruan Diserahkan ke Orang Tua Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

Kesehatan · 24 Jan 2022 16:48 WIB

Januari Sumbang Kasus DBD, 8 Kecamatan Di-fogging


					Januari Sumbang Kasus DBD, 8 Kecamatan Di-fogging Perbesar

KRAKSAAN,- Sejak musim penghujan pada Januari 2022, sudah ada 17 kasus orang yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, dari jumlah itu, diperkirakan kasus DBD akan terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya.

Hal itu diungkapkan Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. Meningkatnya kasus DBD selama bulan Januari, langsung disikapi dengan pengasapan (fogging( di delapan kecamatan.

Kedelapan kecamatan itu, Paiton, Kraksaan, Kotaanyar, Leces, Pajarakan, Dringu, Pakuniran dan Gending. Dari jumlah kecamatan tersebut, kata dr. Viro, begitu dia disapa, merupakan daerah yang selama Januari 2022 penyumbang kasus DBD.

“Dari jumlah kasus itu, bukan merupakan daerah penyumbang DBD terbanyak melainkan fogging itu dilakukan karena memang delapan kecamatan itu memenuhi syarat fogging, seperti banyaknya jentik-jentik nyamuk yang ditemukan,” kata dr. Viro, Senin (24/1/2022).

Selain itu, lanjut dr. Viro, di delapan kecamatan tersebut memang dikarenakan adanya pasien atau kasus DBD lebih dari seorang. Sehingga, pihaknya melakukan fogging di sekitar rumah pasien DBD terdekat serta tempat-tempat yang memang berpotensi jadi sarang nyamuk.

“Fogging ini tidak hanya dilakukan oleh kami (Dinkes), tapi puskesmas sejatinya juga bisa dengan catatan, di puskesmas ini punya alat-alat fogging sendiri sehingga tidak perlu adanya ijin kalau hendak melaksanakan fogging,” ujarnya.

Perempuan yang sekaligus Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo ini mewanti-wanti agar masyarakat lebih bisa memperhatikan lingkungan sekitarnya. Tujuannya untuk mempersempit adanya kasus penyakit ketika musim hujan.

“Apalagi BMKG juga sudah merilis kalau puncak musim hujan di wilayah Jawa Timur akan terjadi pada Februari ini. Jadi bisa jadi angka kasus DBD dan penyakit lainnya juga akan ikut naik. Jadi waspada saja dan biasakan hidup bersih,” tutur dr. Viro. (*) 

Penulis: Moh. Ahsan Faradisi
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional