Menu

Mode Gelap
Penyisiran Amunisi Truk TNI Terbakar Dihentikan, Warga Diminta Tetap Waspada Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo Pemkab Probolinggo Tegaskan Belum Pernah Keluarkan Rekomendasi Izin Penjualan Miras Ketahanan Pangan Desa Lumajang: Inovasi, Pelatihan dan Dana Desa Bersinergi Ketua DPRD Lumajang Dampingi Bupati Tinjau Perbaikan Talud di Kebondeli Candipuro Sambut Puncak Perayaan Waisak, Umat Buddha Kota Probolinggo Ritual Mandikan Rupang

Kesehatan · 24 Jan 2022 16:48 WIB

Januari Sumbang Kasus DBD, 8 Kecamatan Di-fogging


					Januari Sumbang Kasus DBD, 8 Kecamatan Di-fogging Perbesar

KRAKSAAN,- Sejak musim penghujan pada Januari 2022, sudah ada 17 kasus orang yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, dari jumlah itu, diperkirakan kasus DBD akan terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya.

Hal itu diungkapkan Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. Meningkatnya kasus DBD selama bulan Januari, langsung disikapi dengan pengasapan (fogging( di delapan kecamatan.

Kedelapan kecamatan itu, Paiton, Kraksaan, Kotaanyar, Leces, Pajarakan, Dringu, Pakuniran dan Gending. Dari jumlah kecamatan tersebut, kata dr. Viro, begitu dia disapa, merupakan daerah yang selama Januari 2022 penyumbang kasus DBD.

“Dari jumlah kasus itu, bukan merupakan daerah penyumbang DBD terbanyak melainkan fogging itu dilakukan karena memang delapan kecamatan itu memenuhi syarat fogging, seperti banyaknya jentik-jentik nyamuk yang ditemukan,” kata dr. Viro, Senin (24/1/2022).

Selain itu, lanjut dr. Viro, di delapan kecamatan tersebut memang dikarenakan adanya pasien atau kasus DBD lebih dari seorang. Sehingga, pihaknya melakukan fogging di sekitar rumah pasien DBD terdekat serta tempat-tempat yang memang berpotensi jadi sarang nyamuk.

“Fogging ini tidak hanya dilakukan oleh kami (Dinkes), tapi puskesmas sejatinya juga bisa dengan catatan, di puskesmas ini punya alat-alat fogging sendiri sehingga tidak perlu adanya ijin kalau hendak melaksanakan fogging,” ujarnya.

Perempuan yang sekaligus Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo ini mewanti-wanti agar masyarakat lebih bisa memperhatikan lingkungan sekitarnya. Tujuannya untuk mempersempit adanya kasus penyakit ketika musim hujan.

“Apalagi BMKG juga sudah merilis kalau puncak musim hujan di wilayah Jawa Timur akan terjadi pada Februari ini. Jadi bisa jadi angka kasus DBD dan penyakit lainnya juga akan ikut naik. Jadi waspada saja dan biasakan hidup bersih,” tutur dr. Viro. (*) 

Penulis: Moh. Ahsan Faradisi
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Jelang Idul Adha, DPKPP Kota Probolinggo Dapat Tambahan 1.400 Dosis Vaksin PMK

6 Mei 2025 - 18:10 WIB

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Trending di Kesehatan