Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Peristiwa · 19 Jan 2022 10:45 WIB

Pasca Diterjang Banjir Bandang, Warga Gotong Royong Bangun Jalur Alternatif


					Pasca Diterjang Banjir Bandang, Warga Gotong Royong Bangun Jalur Alternatif Perbesar

Pakuniran,- Warga Dusun Pancor Utara dan Pancor Tengah, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, mulai bergotong royong untuk membangun jembataj alternatif. Warga memindahkan batu sisa-sisa material jembatan yang putus akibat banjir bandang.

Bebatuan yang berada di bawah dan pinggir bekas jembatan penghubung antar dusun yang ambrol itu, rencananya akan digunakan sebagai pondasi pembuatan jembatan atau jalan alternatif. Tujuannya, agar warga yang terisolasi bisa lewat tanpa harus menyeberangi sungai.

“Ya hari ini kita memang sepakat semua warga untuk gotong royong membuat jembatan atau jalan sementara, agar bisa dilewati. Tidak hanya untuk warga, tapi kami upayakan juga bisa dilewati oleh kendaraan,” kata warga di lokasi, Ahmad Ruba’i, Rabu (19/1/2022).

Selain itu, lanjut pria tokoh masyarakat setempat ini, gotong royong pembuatan jalur alternatif itu juga untuk mempermudah akses bagi para guru yang mengajar di dusun terdampak. Diketahui, rata-rata para pengajar berasal dari dusun tetangga.

“Karena jembatan penghubung ini putus jadinya tidak bisa mengajar, sehingga kami inisiatif membuat jalan sementara sambil lalu menunggu kunjungan dari pemerintah. Kalau lembaga tetap aktif hanya saja gurunya ya yang berasal dari dusun sini, kalau yang dari luar libur,” ungkap Ahmad.

Hal senada disampaikan oleh warga lainnya, Mohamad Nasir. Menurutnya, dampak banjir bandang tidak hanya membuat 2 jembatan putus. Dampak lainnya, arus listrik hingga saat ini masih belum normal, warga juga tidak bisa menikmati air bersih dan tidak bisa pergi ke pasar.

“Lumpuh total, semoga cepat dapat respon lah dari pemerintah. Jadi untuk sementara kalau mau bepergian ke luar, sepeda motor warga harus digotong melewati sungai yang jembatannya putus, pulangnya nanti ya digotong lagi,” ungkap Nasir.

Diketahui, banjir bandang menerjang Desa Gunggungan Kidul, Senin (16/1/22) sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana ini mengakibatkan seorang petani meninggal dunia pasca terseret arus, 2 jembatan penghubung antar dusun putus, sebuah warung hancur dan 2 tiang listrik roboh. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Trending di Peristiwa