Menu

Mode Gelap
Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo Bocah 7 Tahun yang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Wonorejo Dianiaya Saat Bermain di Halaman Rumah Isak Tangis Pecah Saat Jenazah Bocah 7 Tahun Tiba di Rumah Duka Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran Bocah 7 Tahun di Wonorejo Pasuruan Tewas Akibat Dipukul Tetangga Pemkot Probolinggo Bakal Sebar 58 CCTV, Telan Anggaran Rp175 Juta per Titik

Ekonomi · 28 Agu 2021 15:40 WIB

Banyak Permintaan, Harga Sapi Bakalan Melejit


					Banyak Permintaan, Harga Sapi Bakalan Melejit Perbesar

WONOASIH,- Penjualan sapi potong di Pasar Hewan Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonaosih, Kota Probolinggo pasca Idul Adha masih lesu. Namun, tidak demikian halnya dengan sapi bakalan atau sapi anakan khusus penggemukan.

Kabit Peternakan Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggo, Suryanto mengatakan, pasca Idul Adha memang penjualan sapi potong relatif sepi. Sebagai gantinya, pedagang lantas menjajakan sapi bakalan.

Karena meningkatnya peternak yang membeli sapi bakalan, imbuh Suryanto, maka harga jual sapi bakalan dengan umur 1-2 tahun naik. Kenaikan harga jual berkisar dari Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta per ekor.

“Harga ini berlaku ke semua jenis sapi (jantan maupun betina), baik jenis brangus hingga sapi asal madura,” ujar Suryanto, Sabtu (28/8/21).

Ia menambahkan, rata-rata, sapi bakalan yang terjual di Pasar Hewan Wonoasih dikirim ke luar kota. “Dikirim ke berbagai wilayah seperti Banjarnegara hingga Tasikmalaya, yang selanjutnya digemukkan,” Suryanto menjelaskan.

Secara umumnya, sambungnya, saat ini sapi yang masuk ke Pasar Hewan Wonoasih berkurang, yakni sekitar 800 hingga 1000 ekor. Saat Idul Adha lalu, sapi yang dijual pedagang bisa mencapai 1.700 ekor.

“Selama PPKM ini, penjualan dan pengiriman sapi ke berbagai wilayah tidak berpengaruh. Selama kebutuhan sapi bakalan masih tinggi, maka harga sapi bakalan akan tetap tinggi” imbuhnya. (*)

 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penjual Bendera Musiman Marak, Namun Omset Kini Turun

8 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Ancaman TSNA Bayangi Petani Tembakau Lumajang Jelang Panen

7 Agustus 2025 - 12:05 WIB

Susu Kambing Senduro, dari Peternakan ke Gelas, Bisnis Sehat ala Anak Muda Lumajang

6 Agustus 2025 - 16:09 WIB

Kekeringan, Petani Tunjungrejo Lumajang Terancam Gagal Panen

5 Agustus 2025 - 10:59 WIB

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Trending di Ekonomi